Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

FISIP UPNVJ – Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, tentunya tidak lepas dari ancaman permasalahan di berbagai bidang yang cukup besar pula. Untuk mengantisipasi hal tersebut Indonesia membutuhkan banyak riset dan inovasi dari berbagai kalangan, khususnya para akademisi agar Indonesia lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Melihat kondisi ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta menggelar Seminar Nasional 2021 dengan tema “Peluang dan Tantangan Riset & Inovasi Mahasiswa Indonesia Baik di Dalam Maupun Luar Negeri” pada hari Senin (22/2) melalui Aplikasi Zoom Meeting.

Kegiatan seminar nasional yang diadakan oleh FISIP UPNVJ secara rutin dua kali dalam setahun, memang ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa tingkat akhir agar dapat mempresentasikan hasil penelitiannya, namun sebelum itu, mahasiswa akan diberikan pembekalan materi oleh pakar ahli dan tokoh besar di Indonesia. Tahun ini, FISIP UPNVJ mendapatkan kehormatan untuk menerima pembekalan dari Dino Rachmadiana Kusnadi selaku Wakil Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P selaku Sesditjen Kemendikbud, dan Nikkolai Ali Akbar Velayati selaku Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok.

Semnas_Bu_Rektor.jpg

Sebagai pembukaan, Rektor UPN Veteran Jakarta Dr. Erna Hernawati, Ak,CPMA,CA. memberikan sambutannya dan memotivasi untuk 424 orang partisipan yang hadir. Beliau melihat bahwa saat ini produktivitas riset dan inovasi yang berasal dari mahasiswa khususnya baik dari jenjang S1, S2, sampai jenjang doktoral sepertinya memang masih belum cukup jika dibandingkan dengan jumlah lulusan dimana rasionya masih relatif kecil. Padahal riset dan inovasi akan memberikan dampak yang baik bagi pembangunan negara. “Jika kita lihat sepertinya negara yang berinvestasi pada riset dan inovasi lebih siap untuk menghadapi permasalahan ekonomi karena mereka memiliki hasil-hasil riset dan inovasi yang sekiranya memang bisa menjadi antisipasi di dalam kegiatan ekonomi, termasuk masalah yang sedang kita hadapi sekarang yakni Covid-19 di bidang kesehatan.” ungkap Rektor UPNVJ. 

Dengan diadakannya Seminar Nasional semester ini, Rektor UPNVJ berharap mahasiswa yang hadir dapat meningkatkan budaya membaca agar dapat meningkatkan kualitas riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. “Tanpa ada riset sepertinya tidak akan ada inovasi dan tanpa inovasi tentunya tidak akan ada juga daya saing bangsa ini terbangun.” tutup Rektor UPNVJ dalam sambutannya.

Semnas_KBRI.png

Setelah sambutan oleh Rektor UPNVJ, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari para narasumber yang hadir. Materi pertama diberikan oleh Wakil Duta Besar RI untuk Rebublik Rakyat Tiongkok Dino Rachmadiana Kusnadi. Beliau memaparkan sangat penting untuk menjaga hubungan bilateral Indonesia – Tiongkok, hal itu bisa diterapkan melalui riset dan inovasi yang dilakukan oleh dua negara tersebut. Tiongkok sebagai salah satu negara yang cukup maju dalam mengembangkan ekonomi digital, perkeretaapian, dan teknologi terapan lainnya menjadi supply chain di dunia. “Para pelajar maupun mahasiswa kini memainkan peran penting sebagai bentuk hubungan antar manusia (diplomasi) karena gejolak dalam politik internasional akan terus ada sehingga peran mahasiswa dibutuhkan untuk membina hubungan diplomatis dalam level people to people.” Ujarnya.

Semnas_PPI.jpg

Sebagai Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok Nikkolai Ali Akbar Velayati memberikan pandangan bagaimana nilai-nilai dan prinsip yang diterapkan oleh negara tirai bambu dalam melakukan budaya riset dan inovasi. Berdasarkan pengalaman beliau saat kuliah di Tiongkok, masyarakat disana tidak pernah puas diri. Hal ini menyebabkan pengetahuan dan riset mereka akan selalu berkembang dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan di eranya masing-masing. “Teknologi terapan akan selalu dibutuhkan khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, di Tiongkok, kini para pedagang pasar atau food stall menggunakan online payment dibandingkan uang tunai.” tutur Nikkolai.

Semnas_Kemendikbud.jpg

Masuk ke sesi materi terakhir, Sesditjen Kemendikbud Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. memaparkan bahwa salah satu target Indonesia di tahun 2045 adalah sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat keempat di dunia dengan pencapan ekonomi terkuat ketujuh di tahun 2030. Hal itu dilandasi karena sebagai suatu negara, Indonesia ingin menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Namun, seperti yang diketahui, dengan hadirnya pandemi, Indonesia pun banyak mengalami permasalahan di sektor ekonomi. Itulah mengapa, Kemendikbud hadir memberikan sebuah inovasi kurikulum Kampus Merdeka. Beliau menegaskan, “Kurikulum kampus merdeka ini akan mendukung para mahasiswa khususnya di bagian riset dan inovasi. Mulai dari riset penelitian, kewirausahaan, bahkan sampai pada bina desa. Hal ini sangat penting mengingat masalah di Indonesia saat ini ialah seputar inflasi, kegiatan infrastruktur, krisis fiskal, dan masih banyak lainnya yang membutuhkan sumbangsih pemikiran dan gagasan inovatif para mahasiswa demi membangun Indonesia yang lebih baik kedepannya dan mencapai target kita di tahun 2030 dan 2045.”

Semnas_Peserta.jpg

Dengan selesainya sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian oleh mahasiswa tingkat akhir sebanyak 164 orang yang dibagi kedalam beberapa sesi. Hasil dari presentasi mahasiswa ini  akan direview oleh para reviewer. Tulisan yang terpilih akan diarahkan untuk publish di jurnal nasional terakreditasi ataupun jurnal internasional terakreditasi. 

Sebagai Ketua Pelaksana Seminar Nasional 2021 FISIP UPNVJ, Garcia Krisnando Nathanael, S.Sos., M.Si. mengharapkan agar seminar nasional dari FISIP UPNVJ dapat meningkatkan kualitas tulisan mahasiswa dari tahun ke tahun, serta dapat membangun kerjasama internasional dalam upaya meningkatkan IKU UPN Veteran Jakarta.

Penulis: Riyana

Editor: Jessica Milenia (Mahasiswa Hubungan Internasional)

Dokumentasi: Panitia Semnas 2021

× Hubungi Kami