
FisipUPNVJ – Liosantra Oskar, S.IP., wisudawan Ilmu Politik FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) program Sarjana, berhasil meraih gelar Karya Mahardika berkat prestasi gemilang di bidang pencak silat dan performa akademik yang mumpuni. Dengan 17 medali dariberbagai kejuaraan pencak silat dan Indeks Prestasi Kumulatif(IPK) 3,60, pria yang akrab dipanggil Lio ini menjadi teladandalam mengimbangi akademik dan kegiatan non-akademik.
Lio mulai menekuni pencak silat sejak SMP. Namun, minatnya sempat terhenti saat SMA karena ketiadaanekstrakurikuler pencak silat. Barulah pada semester keduakuliah di UPNVJ, ia kembali aktif melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat “Veteran” Jakarta (PSVJ). “Saya diajak lomba ke Makassar. Dari situ, saya termotivasi untuk serius berlatih sambil menjelajahi Indonesia,” ujarnya pada sesi wawancara dengan Tim Humas UPNVJ (13/09/2025).
Tantangan terbesar Lio adalah manajemen waktu. Dalam setahun, ia mengikuti tiga hingga empat kejuaraan, yang sering kali berbenturan dengan jadwal ujian. “Untungnya, UPNVJ mendukung dengan dispensasi ujian online,” kata Lio. Dukungan ini memungkinkannya tetap unggul di bidang akademik.
Perjalanan Lio tidak selalu mulus. Orang tuanya sempat khawatir pencak silat akan mengganggu studinya. Namun, ia membuktikan sebaliknya. Selain mempertahankan IPK tinggi, Lio diterima dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) serta memperoleh pekerjaan sebelum lulus. “Orang tua akhirnya bangga melihat saya bisa menyeimbangkan keduanya,” tuturnya.
Gelar Karya Mahardika yang diraihnya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPNVJ menjadi kebanggaan sekaligus anggung jawab. “Saya harus menjadi teladan dan menjaga nama baik almamater setelah lulus,” tegasnya. Ia juga mendorong mahasiswa baru untuk aktif di UKM sesuai minat mereka. “UPNVJ sangat mendukung, terutama untuk lomba. Jadi, manfaatkan kesempatan ini,” pesannya.
Lio berharap kisahnya menginspirasi mahasiswa lain untuk terus mengejar prestasi tanpa mengorbankan akademik. “Konsistensi dan semangat pantang menyerah adalah kuncinya,” pungkasnya.