PRESS RELEASE
GRAND LAUNCHING
Pusat Kajian Bela Negara dan Pengembangan Masyarakat
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
dan
SEMINAR NASIONAL
“Strategi Melindungi Tenaga Kerja Indonesia Dalam Ranah Pasar Global sebagai Bentuk Implementasi Konsep Bela Negara”
Jakarta, 14 Maret 2017. Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ), Prof. Dr. Ir. Eddy S. Siradj, M.Sc, Eng meresmikan Pusat Kajian Bela Negara dan Pengembangan Masyarakat (PUSKA BNPM). Acara peresmian dilaksanakan di ruang Auditorium lantai IV, UPN “Veteran” Jakarta. PUSKA BNPM hadir untuk berkontribusi membangun masyarakat Indonesia yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat dan berjiwa Pancasila. Hal ini penting dilakukan karena tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia sangat kompleks, baik itu berupa tantangan fisik (misalnya: serangan militer dari negara asing), maupun tantangan non fisik (non militer) yang bisa merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Oleh karena itu, kesadaran bela negara harus disosialisasikan dan ditanamkan sejak dini, mulai dari lingkup individual, keluarga, dan masyarakat. Membangun kesadaran bela negara ini menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk kalangan akademisi. “PUSKA BNPM ini merupakan wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi dalam upaya bela negara, khususnya di bidang penelitian. UPN “Veteran” Jakarta memiliki fokus bela negara di bidang kesehatan, ekonomi, sosial politik, dan ICT”, ujar Bapak Rektor. Beliau juga berharap agar keberadaan PUSKA BNPM ini bisa mendorong lahirnya pusat-pusat kajian lainnya di UPN “Veteran” Jakarta.
Dalam rangka peluncuran resmi PUSKA BNPM, maka dilaksanakan Seminar Nasional dengan tema “Strategi Melindungi Tenaga Kerja Indonesia Dalam Ranah Pasar Global sebagai Bentuk Implementasi Konsep Bela Negara”. Seminar ini diadakan untuk mengetahui arah kebijakan dan peran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai institusi yang berwenang dalam memberikan hak-hak perlindungan bagi TKI yang merupakan bagian dari implementasi bela negara. Di samping itu, seminar nasional ini juga merupakan upaya untuk mendorong peran aktif stakeholders yang memiliki tanggung jawab dalam perlindungan dan pengawasan Tenaga Kerja Indonesia, seperti organisasi pemerhati pekerja migrant (Migrant Care), institusi pendidikan (AKPER, STIKES, Fakultas Keperawatan di Perguruan Tinggi) dan lembaga pelatihan sebagai pihak yang menyeleksi dan membekali kemampuan/keahlian pekerja.
Acara seminar nasional dimulai dengan Keynote Speech oleh Bapak R.Soes Hindharno,SH.,MH.,selaku Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN). Beliau mewakili Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang berhalangan hadir. Dalam paparannya, beliau mengatakan bahwa banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tertarik untuk bekerja di luar negeri karena mereka menganggap lahan pekerjaan di Indonesia masih terbatas. Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia membuat program Desmigratif (Desa Migran Produktif) yang bertujuan untuk menarik masyarakat agar mau bekerja di dalam negeri. Salah satu kegiatannya adalah One Product One Village, yang sudah dijalankan di Tasikmalaya. Warga Tasikmalaya diajarkan untuk memproduksi sirup dari buah-buah lokal yang ada. Dengan begitu, warga menjadi lebih produktif dan mandiri secara ekonomi.
Sesi selanjutnya adalah paparan dari para narasumber yang memang secara profesional berkecimpung dalam bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Sesi ini dimoderatori oleh Dr. Kusumajanti (Ketua PUSKA BNPM). Narasumber yang pertama adalah Dr. Kurniawati Iskandar (Dosen Tetap FISIP UPN “Veteran” Jakarta). Beliau menyampaikan materi tentang pengiriman TKI perawat ke Jepang dalam skema Indonesian Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Paparan selanjutnya disampaikan oleh Ibu Wiharti, Program Officer dari Migrant Care. Beliau menyampaikan materi tentang peran Migrant Care dalam pengawasan TKI di luar negeri. Narasumber lain yang juga diundang adalah Bapak Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI. Meski demikian, beliau berhalangan hadir. Setelah pemaparan, diadakan sesi tanya jawab dengan peserta seminar.
Secara keseluruhan, acara grand launching dan seminar nasional yang diadakan oleh PUSKA BNPM ini berjalan lancar tanpa halangan berarti. Jumlah peserta yang hadir ada 200 orang, yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, pejabat kementrian, pejabat lembaga kajian pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. яндекс
Sekilas tentang PUSKA BNPM
Berlandaskan SK Rektor Nomor:Kep/600/UN61/2016, PUSKA BNPM UPN “Veteran” Jakarta dibentuk dengan visi untuk menjadi pusat kajian yang unggul dalam rangka mewujudkan pertahanan negara melalui Bela Negara dan Pengembangan Masyarakat. Misi dari puska ini adalah mewujudkan masyarakat yang memiliki jiwa Pancasila dan nasionalis melalui pembinaan kesadaran Bela Negara; dan membangun masyarakat yang memiliki daya saing melalui penelitian, pelatihan, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat.