FISIP UPNVJ – Hari Selasa, 30 April 2019 sedang berlangsung kuliah umum bersama Pak Agung Yudha, LLM selaku Chief Representatif, Twitter Indonesia dan di moderatori oleh Pak M. Aji Prakoso selaku Dosen Program Studi Ilmu Politik dengan tema: “Politik dan Kebijakan dalam Era Industri Internet: Bagaimana Transformasi Digital mengubah Arah Politik” di Gd. Auditorium Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta.

Apa yang ada di internet akan stay di internet, bijaklah jika ingin meng-upload sesuatu di Internet karena di dalam dunia kerja, rekam jejak social media akan dilihat.

Twitter is the global town hall. Twitter adalah tempat dimana berbagi pendapat dan pengalaman di berbagai belahan dunia dan berbagai pendapat serta platform yang paling banyak digunakan oleh pemimpin-pemimpin negara/politik. Berdasarkan data yang diperoleh, sekitar 485,064,263 yang menyukai atau menggunakan aplikasi Twitter dari berbagai belahan dunia.

Contoh yang pernah terjadi adalah percakapan antara Barack Obama dengan Kepala Negara Iran di Twitter yang membuat masyarakat cepat mendapatkan informasi tentang apa yang sedang dibicarakan oleh petinggi-petingg

agung_yudha.JPG

Twitter & Election. Pada tahun 2014 saat India sedang merayakan pemilu, para pejabat-pejabat negara banyak yang mengucapkan selamat kepada India. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa ada kepentingan (komunikasi politik) yang dibawa dari pejabat-pejabat negara lain dengan hanya mengucapkan selamat kepada hasil Pemilu di India pada tahun 2014, minimal mungkin bisa menyumbangkan suara dalam kebijakan yang akan dibuat oleh India.

Social media changes the political discourseAlternative speech yang dilakukan oleh pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk: Challenging Negative Speech, through Alternative, Positive, Messaging and Naratives

Twitter di Indonesia. 77% pengguna aktif di Indonesia. umur-umur kuliah adalah orang yang paling banyak menggunakan twitter, rentang umur dari 16-24 tahun sebanyak 48%. Gender dalam penggunaan twitter dalam presentase 47%  perempuan dan 53% laki-laki. Data yang diperoleh sekitar 45% masyarakat umur 16-34 tahun menjadi tertarik dengan isu-isu karena melihat dari Twitter (bisa tertarik untuk join atau juga bisa untuk menghujat) dan 34 % masyarakat umur 16-34 juga bisa mengubah voting mereka karena Twitter pula.

agung_yudha_2.JPG

Seseorang yang berpengaruh dalam menggunakan social media harus memerhatikan 3 (tiga) hal : influence, receptive, and result. Adapun 3 hal yang harus dilakukan oleh entitas politik dalam menggunakan social media dalam menyampaikan hal-hal/informasi mengenai politik, yaitu: BroadcastConversational, Natural Home for the Topic.

Debunk missinformation. Peran lembaga-lembaga negara dalam mengklarifikasi informasi-informasi yang tidak benar, contohnya: Lembaga TNI Angkatan Udara, yang mengklarifikasi di Twitter tentang Panglima TNI Jend. Gatot Subroto. Ada beberapa tips untuk debunk misinformation, yaitu: only trust verified media outlet and confirm it to the authoritative voices.

(Penulis: Jerry Indrawan, M.Si (Han))

× Hubungi Kami