FisipUPNVJ – Bilal Sukarno, nama yang mungkin tidak terlalu dikenal di kalangan masyarakat luas. Namun, kisah perjuangannya layak untuk diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Dilahirkan dari keluarga sederhana, Bilal harus menghadapi banyak tantangan dalam menggapai impiannya untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan lulus sebagai seorang Sarjana.
Sejak kecil, Bilal sudah merasakan pahitnya kehidupan, pernah tidak lulus SD dan harus berpindah sekolah berkali-kali karena kondisi keluarganya. Ketika mencapai jenjang SMA, Bilal terpaksa berhenti sekolah dan bekerja sebagai tukang cuci steam untuk bisa melanjutkan Sekolah.
Namun, semangat Bilal untuk terus membuktikan diri tidak pernah padam, dengan tekad yang membaja, ia melanjutkan studinya di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), mengambil Program Studi Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Di kampus tersebut, Bilal membuktikan bahwa masa lalunya yang kelam bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Selain itu, Bilal juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, tercatat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitasnya.
Ia juga berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik di FISIP UPNVJ dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada Yudisium terakhir. Sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat lika-liku kehidupan yang pernah ia jalani.
“Mamah saya itu ga sekolah. Waktu saya putus sekolah waktu itu ada orang pinter di kampung bilang ‘Lal, Koe iku yo pada bae nasibe be mbok mu‘, Sederhana aja, saya hanya ingin membuktikan orang pinter itu salah. Karena ga ada orang pinter yang justru menghakimi semangat orang lain. Saya juga percaya semua orang punya jalan dan kesulitanya masing-masing, take your time, everything will be fine,” ungkap Bilal, Selasa, (12/3/2024)
“Satu hal lagi yang bikin hati saya terenyuh, ditengah penghakiman itu, tiba-tiba mamah saya nyeletuk ‘Mamah emng ga sekolah nang, tapi mamah yakin anak-anak mamah bisa mendobrak pintu dunia’, sejujurnya saya gak paham apa yang dia katakan, pintu dunia mana yang dia maksud, tapi yang paling jelas adalah dia percaya kalau saya bisa melewati ini semua yakni sekolah lagi,” tandasnya.
Kisah Bilal Sukarno memang luar biasa. Dari seorang anak yang hampir putus sekolah, ia berhasil menggapai mimpinya menjadi sarjana berprestasi.
Semoga perjuangannya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang menggapai cita-cita, apapun rintangan yang menghadang. (*/Fachrul)