FisipUPNVJ – Sektor Kesehatan menjadi perhatian penting bagi Pemerintah untuk mengoptimalkan pelayanan dan penanganan masalah kesehatan kepada masyarakat yang salah satunya dengan memberikan informasi melalui konsep Komunikasi Pemasaran. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjadi lembaga Penyelenggara Negara yang bergerak khusus di bidang Kesehatan memiliki peran dan andil dalam melakukan koordinasi program kesehatan bersama industri kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, klinik Kesehatan, dan lain sebagainya serta membangun informasi dan komunikasi melalui multiplatform yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Radita, Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) dalam mengisi materi dalam program workshop Digital Marketing Kemenkes RI yang diselenggarakan pada hari Selasa (26/03) melalui Webinar Online Zoom Meeting. Jakarta (26/03)

Dalam paparannya, Radita menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan maupun Rumah Sakit yang terebra di berbagai wilayah daerah termasuk pusat merupakan instansi yang paling dekat dengan masyarakat dan garda depan dalam memberikan pelayanan dan kualitas Kesehatan bagi masyarakat.

“Bentuk pelayanan yang diberikan dari rumah sakit pada dasarnya bukan hanya pelayanan dalam bentuk medis saja, namun juga menjaga kualitas informasi dan pemanfaatan media multiplatform untuk aktivitas pemasaran karena kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Rumah Sakit pada dasarnya juga merangkap sebagai pelayanan informasi terbuka kepada masyarakat. Tentu berbeda dengan perusahaan infrastruktur yang meghasilkan produk pada umumnya. Rumah Sakit memiliki peran tersendiri yang memang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Radita.

Sebagai upaya untuk menjamin kualitas informasinya, maka Rumah Sakit perlu untuk mengoptimalisasi kinerja bagian Divisi Humas dan Pemasaran untuk membangun pesan yang persuasif serta jelas melalui teknis Copywriting nya. Radita menyampaikan bahwa Copywriting bukan hanya sebatas kegiatan tulis menulis saja, namun yang kompleks adalah menciptakan sebuah pesan yang kreatif dan persuasive serta ringkas, padat dan jelas agar masyarakat memanfaatkan kebutuhan luaran informasi dan komunikasi tersebut bisa tersampaikan dengan baik serta digunakan sebagai medium perantara masyarakat dengan instansi Rumah sakit “Tantangan Copywriting untuk iklan Rumah Sakit memang berbeda dengan industri produk maupun jasa pada umumnya.

Peran informasi dan komunikasi melalui iklan bukan hanya sebatas promosi, melainkan juga akses informasi tanpa batas yang dijadikan kebutuhan krusial bagi masyarakat. Sehingga copywriter dalam membuat produk Copy (produk tulisan) harus benar-benar memperhatikan aspek stakeholder, segment masyarakat dan kebutuhan pelanggan dan pasien,” Radita menambahkan.

Webinar ini diselenggarakan Kemenkes RI sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keahlian Sumber Daya Manusia di berbagai sektor Rumah Sakit Pemerintah. Disampaikan oleh Auliana Zahrawani, Humas dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes – Kemenkes RI) sekaligus Ketua Penyelenggara Webinar Digital Marketing Kemenkes, mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan mengundang pesert perwakilan dari Staf atau petugas medis dari Rumah Sakit Pemerintah Pusat maupjn Daerah “Kegiatan webinar ini sebagai salah satu upaya untuk optimalisasi pelayanan kepada masyarakat melalui SDM yang ada di instansi Rumah Sakit dan Kementerian melalui Digital Marketing.”

Upaya mendukung program kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, maka diperlukan sebuah Langkah strategis dalam membangun komunikasi serta peningkatan pelayanan prima untuk tenaga Kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPNVJ dalam paparannya mengenai Strategi Dalam Digital Marketing. Seorang Marketing perlu untuk memiliki kemampuan dalam mengakses berbagai platform digital seperti media sosial, ad sense, serta memanfaatkan sarana Web Portal Berita.

Rumah Sakit perlu untuk membangun Brand seperti Brand Identity ataupun entity, seperti halnya perusahaan pada umumnya yang membangun brand untuk bisa mempromosikan berbagai keperluan jasa dan sarana Rumah sakit. Menurut Munadhil, Strategi Digital Marketing menjadi kunci untuk membangun brand dan meningkatkan visibilitas rumah sakit di mata pasien dna masyarakat luas. Ketika membangun branding ataupun re branding, Dosen yang juga merangkap Ketua Program Studi S2 Ilmu komunikasi tersebut perlu menerapkan Kembali Visi dari Rumah Sakit terkait pelayanan “jika diidentifikasi sebelumnya, realitas dalma pelayanan Rumah Sakit di Indonesia dikenal dengan antrian panjang dan lama, kemudian kualitas yang tidak merata, biaya pelayanan mahal, kurangnya komunikasi dan informasi terbuka serta transparan, serta problem etika tenaga kesehatan. Oleh karena itu, perlunya Strategi Marketing ini juga membenahi image yang buruk sebelumnya dan bertransformasi ke image baru yang lebih baik dan terjaga kualitasnya,” ujar Munadhil.

Berstrategi dalam komunikasi pemasaran yang utama adalah melalui konten yang menarik, edukatif, serta informatif. Rumah Sakit pada dasarnya juga memerlukan peran influencer mengingat Rumah Sakit adalah pelayanan public, pusat informasi Kesehatan bagi public, memiliki kepercayaan dan integritas, serta juga memiliki peran edukasi kepada masyarakat. Sehingga bidang divisi Humas dan Pemasaran di Rumah Sakit perlu untuk membangun konten kreatif dan persuasive “Pengembangan pada digital marketing bukan hanya pada media konvensional saja, tapi juga melalui media digital serta pengembangan konten massif untuk bisa mendorong kata kunci Rumah sakit masuk dalam prioritas Search Engine Optimatization (SEO). Dengan begitu rumah sakit memiliki prioritas dalam mesin pencari informasi medis dari masyarakat,” Munadhil menambahkan.

× Hubungi Kami