FisipUPNVJ – Program Studi Kajian Film, Televisi dan Media, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UPN “Veteran” Jakarta menggelar seminar nasional di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Rektorat Lantai 4, UPN “Veteran” Jakarta, Senin (2/9/2024). Pembicara utama dalam seminar nasional ini adalah Riri Riza, seorang film director dan Theresia Romula, seorang TV director.
Riri Riza tercatat sebagai seorang praktisi dalam dunia perfilman yang sudah lama malang melintang. Riri memiliki beragam karya monumental dalam dunia perfilman, dan kerap masuk nominasi penulis skenario/ skenario adaptasi terbaik dan sutradara terbaik. Filmnya yang menjadi monumental antara lain seperti Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta?, Gie, Laskar Pelangi dan beberapa judul lainnya.
Sementara itu, Theresia Romula merupakan seorang yang berpengalaman dalam TV director. Dirinya menjadi program director di Trans 7 untuk sejumlah program. Antara lain program dengan genre komedi, program musik, anak-anak, talkshow, reality show dan masih banyak lainnya. Pada acara ini, juga kedatangan narasumber aktor sekaligus komedian seperti Andre Taulany dan Parto Patrio.
Latar belakang para narasumber tersebut, menjadi tepat untuk mengisi seminar nasional bertajuk “Mengungkap Proses Penyutradaraan Film dan Televisi”. Apalagi film dan televisi mengalami perubahan signifikan dalam perkembangan teknologi terakhir. Ada beberapa topik yang dibahas, antara lain: pengetahuan dasar pembuatan film, perkenalan penyutradaraan film, sutradara TV perempuan dalam industri dan peluncuran program studi Kajian Film, Televisi dan Media.
Rektor UPN “Veteran” Jakarta, Anter Venus mengungkapkan film dan televisi telah mengalami dinamika perubahan yang signifikan. Terutama pada televisi yang juga mengalami tantangan besar, seiring era digital. Meski demikian, dirinya tetap optimistis bahwa media memiliki kemampuan adaptif yang tinggi. “Akan ada ruang bagi media untuk bisa beradaptasi dengan perubahan,” terang Venus dalam sambutan.
Sementara itu, Riri Riza, sebagai seorang film director mengungkapkan teknologi dalam pembuatan film berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu, salah satu kunci kesuksesan dalam membuat film adalah mampu menggunakan teknologi terbaru, untuk memperkaya hasil audio maupun visual. Sehingga film yang dihasilkan akan lebih berkualitas, meski film bercerita tentang sejarah masa lalu. “Be open minded, terbuka seluas-luasnya dan mampu memilih ide yang tepat,” kata Riri dalam paparan seminas nasional.
Pendapat serupa juga disampaikan Theresia Romula, TV director. Bahwa kreativitas dan ide baru menjadi kunci dalam menghasilkan program televisi yang menarik. Untuk itu, dibutuhkan juga kemampuan dalam menerjemahkan instruksi ide-ide kepada tim. “Ini tujuannya supaya semua tim dapat bergerak berdasarkan konsep dan rencana. Sehingga program dapat berjalan lebih terkoordinasi,” kata Thessa, sapaan akrabnya.
Selain seminar nasional, kegiatan tersebut juga bersamaan dengan kegiatan launching Program Studi Kajian Film, Televisi dan Media. Kehadiran prodi ini, menjadi peran aktif UPN “Veteran” Jakarta dalam menghadirkan profil lulusan yang memiliki kemampuan berpikir logis, kritis dan estetis terutama dalam budaya audio visual. [DS]