FisipUPNVJ – Tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengadakan kunjungan untuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara FISIP UPNVJ dengan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Multimedia Nusantara (UMN). FIKOM UMN beralamatkan di Jl. Scientia Boulevard, Gading Serpong, Kel. Curug Sangereng, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Prov. Banten 15810. Perwakilan FISIP UPNVJ yang hadir ke FIKOM UMN yaitu Dr. Fitria Ayuningtyas selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UPNVJ, Musa Maliki, Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FISIP UPNVJ, Dr. Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ, Uljanatunnisa, M.A. selaku Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ, Andisya Eka S.H. dan M. Farchan Febrianto S.I.Kom. Tangerang, 10 September 2024
Di FIKOM UMN disambut hangat oleh Dekan FIKOM UMN yaitu Dr. Rismi Juliadi dan jajarannya. Dr. Rismi menyatakan bahwa MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah menjadi salah satu inisiatif penting yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karenanya, kita perlu untuk memperkuat kegiatan MBKM ini. Saya melihat penerapan MBKM di berbagai universitas tidak hanya meningkatkan kualitas belajar mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap cara mereka berinteraksi dengan dunia luar. Dengan adanya program ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar di luar kelas, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam konteks yang lebih nyata.
Saat ini FIKOM UMN telah menjalankan 8 kegiatan MBKM yang telah dicanangkan oleh Kementerian dan yang paling besar animonya adalah MSIB (Magang & Studi Independen Bersertifikasi) dari Kementerian dan Proyek Kemanusiaan yang dilakukan secara mandiri dari kampus.
Dr. Fitria Ayuningtyas pun menyatakan bahwa FISIP UPNVJ saat ini telah menjalankan pula 8+1 Kegiatan MBKM yang telah dicanangkan oleh Kementerian. 1 Kegiatan MBKM yang tidak banyak dilaksanakan di kampus-kampus lain yaitu ABN atau Aktualisasi Bela Negara. Dr. Fitria menyatakan bahwa dosen memegang peranan kunci dalam mendukung implementasi program MBKM. Dalam pandangannya, dosen bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa dalam mengeksplorasi berbagai sumber belajar dan pengalaman. Dengan pendekatan ini, dosen dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis. Misalnya, dengan memberikan bimbingan dalam proyek-proyek kolaboratif, dosen dapat membantu mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan isu-isu terkini.
Selain itu, kolaborasi antar dosen juga sangat penting untuk mendukung program MBKM. Dalam pengalaman saya, ketika dosen dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama, mereka dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik bagi mahasiswa.
Musa Maliki, Ph.D. menyebutkan bahwa MBKM menawarkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran proyek yang dapat memberikan kebebasan belajar bagi mahasiswa. Saya percaya bahwa pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar, di mana mereka dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang mereka pilih. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari teori, tetapi juga dari praktik, yang sangat penting dalam membangun keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Dr. Fitria melanjutkan, meskipun program MBKM memiliki banyak manfaat, tetapi tentu masih adanya tantangan dalam pelaksanaannya, terutama dalam integrasi kurikulum pendidikan. Banyak universitas yang masih kesulitan untuk mengadaptasi kurikulum mereka agar sesuai dengan prinsip-prinsip MBKM. Tantangan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman tentang konsep MBKM di kalangan dosen dan mahasiswa, serta keterbatasan sumber daya untuk melaksanakan program-program yang diusulkan.
Selain Kegiatan MBKM, Dr. Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D. pun menjelaskan tentang pentingnya Internasionalisasi untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Dr. Munadhil menceritakan kegiatan yang baru saja dilakukan oleh FISIP UPNVJ dalam waktu dekat ini yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional yang melibatkan IKMI (Ikatan Keluarga Muslim Indonesia) dan Universiti Teknologi MARA sebagai Mitranya. Kegiatan tersebut dilaksanakan awal Agustus 2024 lalu di Johor Bahru dan Shah Alam, Malaysia. Kegiatan tersebut adalah kegiatan PKM Internasional pertama kali yang dilakukan oleh FISIP UPNVJ.
Selain itu, FISIP UPNVJ pun berhasil melaksanakan Internasional Short Course hasil kolaborasi dengan Universiti Teknologi MARA dengan melibatkan 12 mahasiswa FISIP UPNVJ.
Harapannya setelah penandatanganan PKS ini dapat segera terealisasikan implementasi kegiatan-kegiatan untuk kerjasama antara FIKOM UMN dengan FISIP UPNVJ. Uljanatunnisa, M.A. membenarkan hal tersebut bahwa untuk implementasi dari PKS ini harus dapat segera dilaksanakan. Uljanatunnisa, M.A. akan segera menjadwalkan untuk pertukaran dosen antara S1 Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ dengan S1 Strategic Communication FIKOM UMN.
Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama sebagai bentuk dokumentasi. (FITRIA AYUNINGTYAS)