Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jakarta

FisipUPNVJ –  Bertempat di Auditorium Abdurahman Saleh, Gedung LPP Radio Republik Indonesia, Jakarta diadakan Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 dengan tema :  Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju.

Pada acara besar ini Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mendapatkan undangan khusus untuk menghadiri acara tersebut, tetapi dikarenakan adanya agenda mendesak sehingga beliau diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Dr. Fitria Ayuningtyas yang didampingi oleh Dr. Witanti Prihatiningsih selaku Kepala Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dan Dr. Azwar selaku Koordinator Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Penyiaran di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang dua dekade terakhir. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, media penyiaran tidak hanya terbatas pada televisi dan radio, tetapi juga mencakup platform digital seperti streaming online dan media sosial. Menurut data dari Asosiasi Penyiaran Indonesia (API), jumlah stasiun televisi di Indonesia meningkat dari 200 pada tahun 2010 menjadi lebih dari 800 pada tahun 2023 (API, 2023). Hal ini menunjukkan bahwa industri penyiaran semakin kompetitif dan beragam, dengan berbagai pilihan konten yang dapat diakses oleh masyarakat.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga pengawas penyiaran memiliki peran penting dalam memastikan bahwa konten yang disiarkan memenuhi standar kualitas dan etika. Dalam konteks ini, Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2024 diharapkan dapat menjadi momentum untuk mendorong penyiaran yang berkualitas dan bertanggung jawab. Anugerah ini tidak hanya memberikan pengakuan kepada penyiaran yang berprestasi, tetapi juga mendorong inovasi dan kreativitas dalam penyajian konten.

Dalam era digital, tantangan baru muncul bagi penyiaran tradisional. Dengan meningkatnya penggunaan platform streaming seperti Netflix dan YouTube, banyak pemirsa yang beralih dari televisi konvensional ke media digital. Menurut survei yang dilakukan oleh Nielsen, sekitar 70% masyarakat Indonesia kini lebih memilih menonton konten melalui platform digital dibandingkan dengan televisi (Nielsen, 2023). Hal ini menuntut penyiaran untuk beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan di tengah perubahan perilaku konsumen.

Penyiaran yang tumbuh dengan baik tidak hanya menguntungkan industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Konten yang berkualitas dapat mendidik, menginspirasi, dan menghibur. Sebagai contoh, program-program yang mengangkat isu sosial dan budaya lokal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan. KPI berkomitmen untuk mendukung penyiaran yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Acara ini diadakan di Auditorium Abdurahman Saleh, Gedung LPP Radio Republik Indonesia yang dihadiri oleh berbagai tokoh nasional termasuk seluruh media nasional. Acara ini dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.

Dengan latar belakang tersebut, Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2024 menjadi sangat relevan. Melalui anugerah ini, diharapkan dapat tercipta ekosistem penyiaran yang lebih baik, di mana penyiaran tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga pada tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, penting untuk mengevaluasi kinerja penyiaran dan memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi positif dalam industri.

× Hubungi Kami