FisipUPNVJ – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, melalui Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN), bersama Prodi Hubungan Internasional UPN “Veteran” Jakarta, sukses menyelenggarakan Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI dengan tema “Indonesia’s Economic Diplomacy in Non-Traditional Markets: Latin America – Cuba & Suriname”.

Acara ini digelar secara hybrid melalui Zoom dan secara luring di kampus Pondok Labu UPN “Veteran” Jakarta, serta ditayangkan di YouTube Live BSKLN Channel pada hari Jumat, 9 Mei 2025, pukul 13.30–16.30 WIB dengan moderator Leonard F. Hutabarat, S.I.P., M.Si., Ph.D (Mantan Konsul Jenderal RI di Toronto). Forum ini bertujuan untuk mendiskusikan peluang dan strategi diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin, khususnya Kuba dan Suriname, sebagai pasar non-tradisional yang potensial. Debriefing Forum adalah agenda rutin Kemenlu Bersama Prodi HI UPNVJ sebagai wadah akuntabilitas publik para Duta Besar untuk menyampaikan kinerja yang telah dilaksanakan kepada masyarakat.

Hadir sebagai pembicara utama Duta Besar Nana Yuliana, Ph.D (KUAI RI untuk Kuba, Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika), yang menjelaskan berbagai inisiatif konkret yang dilakukan Indonesia dalam memajukan diplomasi ekonomi dengan Kuba melalui partisipasi aktif dalam forum bisnis dan kerja sama dagang. Pada April 2024, digelar kegiatan untuk menggali potensi pengusaha wanita UMKM Kuba sebagai persiapan menuju INA-LAC Business Forum 2024 di Peru. Masih di bulan yang sama, dilaksanakan pertemuan Business-to-Business (B2B) antara KADIN Indonesia dan lebih dari 20 perusahaan Kuba guna membahas komitmen kerja sama ke depan, disertai sesi pembukaan resmi yang memperkuat keseriusan kedua belah pihak. Pada Mei 2024, dilakukan kunjungan ke Cuba Nickel Business Group untuk menjajaki kerja sama industri nikel antara Indonesia dan Kuba. Sementara itu, pada September 2024, KADIN Indonesia dan Kamar Dagang Kuba menandatangani MoU serta membahas peluang kolaborasi strategis. Seluruh kegiatan ini menunjukkan upaya aktif Indonesia dalam membangun jejaring dagang dan membuka akses pasar di kawasan non-tradisional Amerika Latin, khususnya Kuba.

Narasumber kedua adalah Duta Besar Drs. Julang Pujianto, M.A. (KUAI RI untuk Suriname, Guyana, dan CARICOM). Disampaikan bahwa Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia, Suriname, Guyana dan, CARICOM masih sangat terbatas, sehingga masih banyak ruang untuk perbaikan dan peningkatan. Adapun sejumlah aktivitas diplomasi ekonomi yang dilakukan adalah:

  1. Pada 10–12 Juli 2024, CEO Staatsolie Suriname mengunjungi Indonesia untuk menjajaki kerja sama energi dan sumber daya alam dengan berbagai lembaga, dan kedua pihak sepakat menyusun MoU kerja sama migas yang kini menunggu tanggapan dari Suriname.
  2. Pada 21 Mei–5 Juni 2024, Indonesia mengadakan pelatihan pengolahan produk kelapa bagi peserta dari Guyana sebagai bagian dari kerja sama pembangunan kapasitas, seiring minat Guyana mengembangkan diversifikasi ekonomi dan kerja sama di sektor hospitality.
  3. Indonesia dan CARICOM tengah menjajaki pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA), yang mendapat sambutan positif dari Sekjen CARICOM dan dukungan sejumlah negara anggotanya, dengan kedua pihak sepakat melakukan kajian awal sebelum melanjutkan ke tahap resmi.

Pemaparan dari kedua narasumber menjadi pengetahuan yang sangat berharga khususnya kepada civitas akademika UPN “Veteran” Jakarta. Adapun penanggap dalam diskusi ini adalah Raden Maisa Yudono, M.Si (Dosen Hubungan Internasional UPN “Veteran” Jakarta) yang menyoroti pentingnya bagi Indonesia untuk meningkatkan aktivitas diplomasi ekonominya di pasar non tradisional seperti Kawasan Amerika Latin. Sebagai penanggap diskusi banyak menggali peluang ekonomi dan tantangan diplomasi Indonesia di Kuba dan Suriname.

Acara juga akan dihadiri oleh Dr. Yayan G.H. Mulyana (Kepala BSKLN, Kemlu RI yang membuka acara sekaligus menyampaikan peran penting pertanggungjawaban kinerja duta besar kepada masyarakat luas. Selain itu,Prof. Drs. Anter Venus, M.A., Comm(Rektor UPN “Veteran” Jakarta) juga turut hadir dan menegaskan bahwa kemitraan strategis antara kampus dan Kemenlu adalah salah satu kunci darma pengabdian masyarakat. Selanjutnya Forum Debriefing ditutup oleh Spica A. Tutuhatunewa (Kepala SKK Amerop, Kemlu RI).

Kolaborasi antara Kemlu RI dan Prodi HI UPNVJ menegaskan peran penting akademisi dalam mendukung kebijakan luar negeri Indonesia. Sebagai salah satu program studi terkemuka di bidang hubungan internasional, Prodi HI UPNVJ tidak hanya berperan sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai mitra yang aktif menggerakan perkembangan diplomasi di tanah air. Sementara itu, Koordinator Prodi HI UPNVJ, Wiwiek Rukmi Dwi Astuti, M.Si, meyakini keikutsertaan akademisi dari UPNVJ dalam forum ini memperkuat tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat dan kontribusi nyata terhadap pembangunan diplomasi Indonesia.

Prof. Drs. Anter Venus, M.A., Comm, Rektor UPN “Veteran” Jakarta, dalam sambutannya akan menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan praktisi diplomasi. Prodi HI UPNVJ telah lama terlibat dalam berbagai riset terkait kebijakan luar negeri, termasuk di kawasan Amerika Latin, sehingga forum ini menjadi wadah untuk mentransformasikan temuan akademis menjadi rekomendasi kebijakan.

× Hubungi Kami