FisipUPNVJ – Sejumlah perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) UPN “Veteran” Jakarta mengikuti kegiatan Aktivitas Peningkatan Etika dan Budaya Politik dalam Berdemokrasi yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini digelar pada Selasa, 27 Mei 2025, dan menghadirkan tiga narasumber dari latar belakang akademik, pemerintahan, dan kepolisian.

Diskusi publik ini bertujuan mendorong kesadaran generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan iklim demokrasi yang sehat, etis, dan toleran, terutama di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks. Tiga materi utama disampaikan dalam kegiatan ini, yaitu:

  1. Dr. Cecep Hidayat, SIP, IMRI, GRCE – Dosen Ilmu Politik FISIP UI
     Dr. Cecep menekankan pentingnya menghargai perbedaan pendapat dan pilihan politik melalui komunikasi yang efektif dan bermartabat. Ia mengajak peserta untuk tidak diam terhadap ketidakadilan dan intoleransi, serta menegaskan bahwa keberanian moral untuk bersuara secara santun adalah bentuk solidaritas sejati dalam berdemokrasi. Dalam materi yang disampaikan, ia menjelaskan mengenai faktor pembentuk perbedaan pendapat dan tantangan yang akan dihadapi dalam menghargai perbedaan. Dr. Cecep menegaskan bagaimana komunikasi yang efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar berkomunikasi dapat menghasilkan pemahaman terhadap pesan yang sedang disampaikan. Ia juga menjelaskan bagaimana strategi komunikasi politik yang etis dan efektif serta bagaimana peran masyarakat sipil dan generasi muda dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dr. Cecep menarik kesimpulan bahwa perbedaan pendapat merupakan suatu kekuatan bukan ancaman serta komunikasi yang efektif dapat menciptakan ruang demokrasi yang sehat.

  2. Drs. Taufan Bakri, M.Si – Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta
     Dalam paparannya, Taufan Bakri menyampaikan peran strategis pemuda dalam pembangunan demokrasi yang beretika dan berbudaya. Ia menyoroti pentingnya keterlibatan aktif anak muda dalam proses politik, serta peran media sosial sebagai sarana komunikasi dua arah yang harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan kriteria sebuah kota global dan 6 karakteristik yang ada pada sebuah kota global.   Ia juga menjelaskan kondisi aktual di DKI Jakarta, di mana pemuda dengan rentang usia 15-35 tahun berjumlah 3.340.644 jiwa. Dalam data indeks demografi Indonesia yang beliau paparkan, pembangunan polisi di Ibukota telah naik 0.92 dari tahun 2019. Aspek kebebasan sipil serta aspek hak-hak politik juga meningkat dari tahun tersebut. Namun, aspek lembaga demokrasi turun 1,03 poin dari tahun 2019. Dalam akhir pemaparannya, Taufan Bakri menyampaikan harapannya bahwa pemuda perlu meningkatkan komunikasi politik tidak hanya berbicara tentang tata cara dan sopan santun dalam berkomunikasi, akan tetapi juga berbicara tentang moralitas dalam berkomunikasi.

  3. Direktorat Tindak Pidana Siber POLDA METRO JAYA
     Narasumber dari Direktorat Siber memaparkan fenomena hoaks dan ujaran kebencian yang marak terjadi di ruang digital. Peserta dibekali dengan pengetahuan mengenai ciri-ciri berita palsu, bahaya sosial dari hoaks, serta kerangka hukum seperti UU ITE dan KUHP yang mengatur sanksi terhadap penyebaran informasi palsu atau provokatif. Beliau dalam materinya memaparkan data tahun 2021 di mana kelompok usia pengguna internet terbanyak adalah rentang usia 13 tahun ke atas sebanyak 99,16% sedangkan rentang usia 35 tahun ke atas hanya sebanyak 87,3%. Beliau juga menjelaskan 4 karakteristik kejahatan siber, yang meliputi borderless (tanpa batas), anonymous (tanpa nama), organized (terorganisir), dan asimetris. Beliau menekankan bahwa acaman memiliki berbagai macam bentuk. Beliau menyebutkan, kelompok kejahatan yang ditangani oleh penyidik siber dibagi menjadi 2, antara lain computer-related crime yaitu kejahatan menggunakan komputer sebagai alat bantu, dan computer crime yaitu kejahatan menggunakan komputet sebagai alat utama. Dalam akhir pemaparannya, beliau menarik kesimpulan bahwasanya digitalisasi memang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses, namun sebagai pengguna internet kita perlu untuk selalu bijak dalam memilih dan menganalisa segala bentuk konten yang tersebar di dunia maya.

Partisipasi HIMA HI UPN “Veteran” Jakarta dalam kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kapasitas intelektual dan etika politik mahasiswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyuarakan kebenaran, menjaga toleransi, dan menciptakan ruang demokrasi yang inklusif.

× Hubungi Kami