
FisipUPNVJ – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul menggelar webinar nasional kolaboratif bertajuk “Soft Power Diplomacy Through Communication, Culture and Media”. Acara yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom ini berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025, mulai pukul 09.30 hingga 14.00 WIB. Jakarta, 28 Juli 2025
Salah satu narasumber utama yang diundang dalam kegiatan ini adalah Musa Maliki, PhD, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan III FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Dalam paparannya yang berjudul “A Critical Understanding of Soft Power”, Musa Maliki membedah konsep soft power secara kritis, terutama dalam konteks global dan penerapannya di Indonesia.
Webinar ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Menteri Perdagangan RI Dr. Budi Santoso, M.Si., dan Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST., MBA., IPU., ASEAN Eng. serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Dalam paparannya, Musa Maliki, PhD, menyampaikan perspektif kritis terkait konsep soft power, dengan menyoroti tantangan epistemologis dari konsep yang berasal dari kerangka pemikiran Barat tersebut. Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam diplomasi lunak melalui kekayaan budaya, nilai-nilai Pancasila, serta pendekatan moderasi Islam yang sudah dikenal secara global. Namun demikian, menurutnya, potensi tersebut harus dikembangkan secara strategis agar dapat menghasilkan outcome konkret dalam hubungan internasional Indonesia.
“Indonesia perlu menginstrumentalisasi soft power-nya secara strategis, tidak hanya sebagai bagian dari identitas budaya, tapi juga sebagai alat diplomasi yang menghasilkan dampak nyata,” tegas Musa Maliki dalam pemaparannya.
Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif dan reflektif bagi sivitas akademika untuk mendalami diplomasi berbasis budaya, media, dan komunikasi. Selain Musa Maliki, hadir pula narasumber lain dari berbagai instansi dan universitas seperti Universitas Andalas, Universitas Airlangga, Universitas Trunojoyo Madura, hingga perwakilan PPI Turki.