FisipUPNVJ – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau (UIR) menyelenggarakan Kuliah Tamu bertajuk “Dampak Disinformasi terhadap Demokrasi”yang menghadirkan narasumber Dr. Azwar, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam memahami hubungan antara media, teknologi informasi, dan keberlangsungan sistem demokrasi di era digital. Pekanbatu, 23/09/2025
Dalam paparannya, Dr. Azwar, M.Si., menjelaskan bahwa ekologi informasi adalah kondisi lingkungan informasi yang memengaruhi proses demokrasi—baik memperkuat maupun melemahkannya. “Demokrasi yang sehat, menuntut masyarakat yang aktif, kritis, dan memiliki akses terhadap informasi yang akurat serta beragam,” ucap Wakil Dekan Bidang Akademik, FISIP, UPN “Veteran” Jakarta tersebut.
“Ekologi informasi yang sehat memastikan partisipasi publik yang bermakna. Sebaliknya, lingkungan informasi yang buruk memunculkan apatisme, polarisasi, dan melemahkan kepercayaan terhadap lembaga demokrasi,” ujar Dr. Azwar, M.Si., di hadapan peserta kuliah tamu.
Dalam sesi tersebut, Dr. Azwar, M.Si., juga memaparkan Teori Ekologi Media yang dikembangkan oleh Marshall McLuhan dan Neil Postman. Teori ini menekankan bahwa media bukan sekadar alat komunikasi, tetapi sebuah ekosistem yang membentuk cara manusia berpikir, berinteraksi, dan memahami realitas sosial. “Medium is the message—pesan yang disampaikan media selalu dibentuk oleh karakteristik teknologinya,” tegasnya.
Melalui pemahaman ini, mahasiswa diajak untuk lebih kritis terhadap arus informasi yang mereka konsumsi sehari-hari. Lingkungan informasi yang dipenuhi disinformasi, ujar Dr. Azwar, M.Si., tidak hanya mengganggu persepsi publik tetapi juga berpotensi mengikis nilai-nilai demokrasi.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan narasumber, yang membahas bagaimana strategi literasi digital dan tanggung jawab komunikasi publik dapat memperkuat demokrasi di tengah disrupsi media baru. (*)
