FisipUPNVJ-Jakarta, 13 November 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta menyelenggarakan Kuliah Umum berkelas internasional sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-28, dengan topik Digital Democracy in the Malay Archipelago: A Comparative Analysis of Online Campaigns and Youth Voter Behavior in Indonesia vs Malaysia. Kegiatan berlangsung di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika pada tanggal 13 November 2025 di kampus UPNVJ, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperdalam kajian para mahasiswa dan dosen UPN “Veteran” Jakarta dalam konteks komunikasi, media, dan politik dalam isu-isu sosial lintas budaya antara Indonesia dan Malaysia.

Kuliah Umum ini menghadirkan Prof. Datuk Dr. Ismail Sualman, Guru Besar dari Faculty of Communication and Media, Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, sebagai pembicara utama. Dengan keahlian di bidang komunikasi politik dan kajian media, Prof. Ismail berbagi wawasan relevan terhadap dinamika komunikasi politik dalam membangun demokrasi digital khususnya di Indonesia dan Malaysia.

“Tuntutan emosional itu yang harus dijaga dan agar dikontrol, ketika kita harus membangun demokrasi dalam dunia digital. Karena sejatinya, dunia digital ini semua masih di grey area”. Tegasnya dalam menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswa. Rektor UPN “Veteran” Jakarta, Prof. Dr. Anter Venus, M.A. Comm., disela-sela kesibukannya menemui Ismail dan berdiskusi soal kolaborasi yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak dalam beberapa waktu ke depan. Secara keseluruhan, kuliah umum dihadiri oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPNVJ serta lebih dari 200 mahasiswa yang berasal dari lintas prodi yakni Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi, dan Ilmu Hubungan Internasional di lingkungan FISIP UPNVJ.

Dalam Kuliah Umumnya, Prof. Datuk Dr. Ismail Sualman menekankan tantangan banyak anak muda di dataran Malaya soal demokrasi digital pada saat memilih kandidat politik.

“The role of emotion & image authenticity: Young voters tend to favour candidates who are seen as “authentic” or “relatable””, tambah Ismail menyetujui kutipan dari Jalli dan Fulcrum.

Sedikitnya ada 7 (tujuh) pertanyaan dan pernyataan dalam kuliah umum yang menjadi bagian dari dinamika diskusi. Pertanyaan dan pernyataan tersebut berasal dari tiga prodi utama yang hadir yakni Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional dan disampaikan dalam Bahasa Inggris. Chomariyana Hesti selaku moderator menyimpulkan soal tantangan kedua negara yakni Indonesia dan Malaysia dalam melaksanakan kegiatan demokrasi digital di Indonesia dan Malaysia dan membenarkan kepercayaan Ismail bahwa demokrasi digital dalam konteks budaya Melayu adalah sinergis antara teknologi, budaya dan politik.

“Di Malaysia, demokrasi digital masih dalam tahap adaptasi, sedangkan di Indonesia ekosistem digital di Indonesia lebih matang dengan fokus literasi politik dan pendekatan edukatif.” Tutup Ismail dalam kuliah umumnya. Kegiatan ini diketuai oleh Reja, B. A., M. M. P. A., bersama sekretaris Marina Rospitasari, S. Kom.I., M.Si., dan PIC&LO oleh Hartika Arbiyanti, S.S., M.Si., dengan didukung oleh tendik dan tim dosen lainnya seperti Vina Mahdalena, S.IKom., M.Si, Gema Pertiwi, M.A, Cahayani Yogaswari, M.A., Mukhamad Busro Asmuni, M.I.P Rani Sabtelasari, S.Kom., M.Sc., Lailatus Sholihah, S.Hum., M.Hum., Deanda Dewindaru, S. Sos, M. Ikom., Dr. Anang Setiawan, S.IP., M.I.P. Kegiatan juga didukung oleh tim kerja dosen unggulan lainnya yang mensukseskan penyelenggaraan acara yaitu Agnes Monica, Hendika D. Wicaksana, Inayah Yushar, Chomariyana K. Hesti dan Faris Widiyatmoko.

Kuliah Umum ini merupakan inisiatif strategis FISIP UPNVJ untuk mendorong atmosfer akademik yang kritis, adaptif, dan berwawasan global. Hal ini sejalan dengan komitmen Tridharma Perguruan Tinggi dan keinginan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik agar lebih responsif terhadap tantangan global, dan aktif dalam memperkuat jejaring internasional agar lebih unggul, maju dan mendunia.

× Hubungi Kami