FisipUPNVJ-Jakarta, Selasa 2 Desember 2025, Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) sukses menyelenggarakan kegiatan Screening dan Seminar Produksi Film Dokumenter yang menampilkan enam film dokumenter karya mahasiswa semester tiga. Kegiatan ini berlangsung pada 2 Desember 2025 di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, dan mengangkat tema “Kepahlawanan dalam Ingatan Anak Bangsa.”
Keenam film yang ditayangkan merupakan bagian dari Project Based Learning (PBL) mata kuliah Produksi Film Dokumenter, sebagai implementasi kurikulum Outcome Based Education (OBE). Mahasiswa dituntut menghasilkan karya audiovisual berbasis riset, analisis isu, dan eksplorasi nilai-nilai kepahlawanan yang relevan dengan konteks sosial Indonesia.
Acara ini menghadirkan narasumber utama, Adlino Dananjaya, seorang Sutradara Film Dokumenter yang telah berkarya di berbagai proyek dokumenter dan konten kreatif. Dalam sesi bedah film, Adlino memberikan analisis teknis sekaligus penekanan pada pentingnya penyampaian pesan moral melalui dokumenter.
“Saya melihat mahasiswa mampu menangkap isu kepahlawanan dengan cukup matang. Dokumenter bukan hanya soal merekam peristiwa, tetapi juga bagaimana mengolah sudut pandang dan empati. Enam film ini menunjukkan potensi besar generasi muda dalam menghidupkan kembali nilai sejarah dan bela negara melalui bahasa visual,” ujar Adlino.
Sesi bersama narasumber berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari peserta terkait teknik wawancara, pengembangan treatment, hingga estetika visual yang tepat untuk tema-tema kepahlawanan maupun kesejarahan atas tokoh-tokoh bangsa.
Dede Suprayitno, selaku Koordinator Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media, menegaskan bahwa screening ini merupakan bentuk nyata implementasi kurikulum OBE yang diterapkan program studi.
“Kegiatan ini adalah ruang belajar langsung bagi mahasiswa. Enam film yang kita saksikan menjadi bukti bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat menghasilkan karya nyata yang dapat diuji kualitasnya di ruang publik. Dengan OBE, setiap proyek harus menunjukkan capaian pembelajaran yang terukur, dan hari ini mahasiswa membuktikannya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa isu kepahlawanan sangat relevan untuk kembali diangkat melalui media dokumenter karena memiliki peran besar dalam membangun ingatan kolektif dan identitas nasional.
Putrawan Yuliandri, dosen pengampu mata kuliah dan penanggung jawab program screening, menilai bahwa proses produksi enam film ini mencerminkan kematangan mahasiswa dalam bekerja secara tim dan profesional.
“Mulai dari riset, penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga penyuntingan, semua dilakukan dengan standar produksi yang baik. Inilah inti dari pembelajaran PBL mahasiswa belajar melalui praktik langsung, kerja tim, dan penyelesaian masalah di lapangan,” ujarnya.
Putrawan menambahkan bahwa ruang apresiasi seperti ini sangat diperlukan untuk membangun rasa percaya diri mahasiswa serta menumbuhkan budaya kreatif di lingkungan kampus.
Sebagai ketua pelaksana, Sakurako Kato menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan dan apresiasi publik terhadap enam film dokumenter mahasiswa.
“Acara ini adalah hasil kerja sama seluruh mahasiswa. Enam film yang kami tayangkan adalah hasil perjalanan panjang, mulai dari observasi, diskusi, hingga eksekusi di lapangan. Kami bangga bisa mempersembahkan karya ini kepada publik, dan berharap semoga nilai kepahlawanan yang kami angkat dapat menginspirasi generasi muda,” ungkap Sakurako.
Penyelenggaraan screening di pusat perbelanjaan ikonik Grand Indonesia, Jakarta Pusat, memberikan pengalaman profesional baru bagi mahasiswa, sekaligus memperluas jangkauan audiens.
Selain itu, kegiatan ini memberikan manfaat konkrit bagi mahasiswa maupun program studi. Melalui pemutaran enam film dokumenter, acara ini ikut memperkuat literasi media dan sejarah tokoh bangsa dengan pendekatan visual yang mudah dipahami publik. Kehadiran narasumber profesional turut membuka koneksi antara proses pembelajaran kampus dengan dinamika dunia industri, sehingga mahasiswa memperoleh wawasan langsung dari praktisi. Kemudian, kegiatan ini mendorong pengembangan kompetensi mahasiswa, termasuk kreativitas, kemampuan analisis, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Seluruh proses ini juga berkontribusi pada penguatan budaya akademik yang produktif di lingkungan Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media. Tidak hanya itu, screening ini menjadi ruang apresiasi publik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkenalkan karya dokumenter mereka kepada audiens yang lebih luas serta menerima umpan balik secara langsung.
Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media UPNVJ berharap agenda ini dapat menjadi program tahunan yang terus berkembang dan semakin memperkuat posisi dokumenter sebagai media refleksi atas realitas dan pembentuk karakter bangsa yang dapat mempekuat nilai-nilai bela negara dengan melalui cara yang lebih kekinian sesuai perkembangan zaman.
