FisipUPNVJ-Mahasiswa/i Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media (FTVM) Program Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta menggelar acara Pameran Fotografi di Plaza Wardiman, Gedung Rektorat UPN Veteran Jakarta, Rabu-Kamis (26-27/ 11/ 2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Fotografi dan menjadi luaran dalam proyek pembelajaran.
Pameran fotografi bertajuk The Photographic Message II ini bertujuan meningkatkan apresiasi terhadap karya fotografi sebagai media komunikasi visual. Selain itu, pameran fotografi ini juga menjadi sarana apresiasi, edukasi, dan interaksi antar-mahasiswa. “Pameran ini bukan sebuah akhir dari karya fotografi mahasiswa, tentunya kegiatan ini harus bisa menjadi booster untuk terus berkarya kemudian,” kata Dede Suprayitno, Koordinator Program Studi Kajian FTVM, Rabu (26/11/2025).
Dede melanjutkan, fotografi sebagai medium memahami gambar diam akan menjadi dasar bagi mahasiswa untuk memahami gambar bergerak seperti film. Oleh karena itu, proses pembelajaran fotografi menjadi tahapan krusial bagi mahasiswa Prodi KFTM. “Kemampuan mahasiswa secara visual harus terus diasah melalui latihan-latihan, sehingga mampu menghasilkan visual yang berkarakter,” tambahnya.
Sementara itu, kurator dalam pameran fotografi, M. Rizky Kadafi menyatakan pameran ini menampilkan aktivitas sosial manusia di ruang terbuka dan menjadi sumber refleksi tentang kehidupan bersama. Ruang publik, gerakan massa, kesunyian, dan konflik sosial menjadi ruang interaksi visual yang mengingatkan bahwa setiap tindakan manusia merupakan bagian dari narasi sosial yang lebih besar. “Melalui karya penciptaan fotografi, narasi-narasi itu dihadirkan kembali sebagai pemantik untuk berhenti sejenak dan melihat lebih dalam,” terang Rizky.
Menurutnya, dengan penyajian yang terarah, pameran ini mengajak pengunjung tidak hanya untuk menyiimak karya-karya yang ada. Tetapi juga mengamati, memahami, dan menginteraksikan karya tersebut. “Karya ini menggugah partisipasi intelektual dan emosional, memicu pertanyaan, serta menanamkan refleksi mendalam mengenai nilai kebersamaan, empati, dan kemanusiaan yang menjadi identitas kita sebagai masyarakat,” katanya.


