Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

(Jakarta, Kamis, 26/4/2018) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarankan Workshop Area Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi KPI 2018, pada hari Kamis 26 April 2018, di Hotel Aston TB Simatupang, Jakarta Selatan. Workshop ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi KPI 2018, yang dilaksanakan pada 12 kota di Indonesia.

“KPI sebagai lembaga negara berpikir bahwa UPN Veteran Jakarta pilihan yang menjadi prioritas utama untuk melakukan survei KPI, kita berharap ini bukan acara pertama, tapi menjadi kerjasama yang panjang antara KPI dan UPN Veteran Jakarta,” ujar Yuliandre Darwis, Ph.D, Ketua KPI Pusat, dalam sambutannya.

Lebih lanjut, mantan Ketua  Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) periode 2013 – 2017 tersebut juga menyampaikan bahwa KPI mengharapkan agar bisa menjadi litbang dan pusat data penyiaran Indonesia di masa depan.

“Harapannya sederhana, agar setiap kajian dalam hal penyiaran bisa diakses oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat bisa mengambil data di KPI,” jelas Yuliandre Darwis, Ph.D.

Tahun  ini salah satu program prioritras nasional KPI Pusat adalah melakukan Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi secara nasional. KPI mendapat mandat untuk melakukan survei pada 12 Kota, dan diharapkan tahun depan bisa naik menjadi 20 kota.

“Penyelenggaraannya tentu saja bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di kota setempat,” jelas Ketua KPI Pusat tersebut.

Di hadapan tim survei dan panel ahli Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi KPI 2018, Yuliandre Darwis, Ph.D. juga menyampaikan beberapa kelemahan yang dihadapi oleh KPI, diantaranya saat ini Undang-Undang belum memberi mandat kepada KPI untuk melakukan audit kepada lembaga rating. Akhirnya lembaga rating sebagai barometer industri penyiaran di Indonesia tidak berkembang dengan sehat.

“Semua industri penyiaran Indonesia berkiblat kepada satu lembaga saja, tidak ada lagi lembaga lain,” jelas Yuliandre Darwis.

Oleh sebab itu KPI mencoba memberi alternatif bagi industri penyiaran Indonesia untuk menghadirkan survei indeks kualitas program siaran televisi yang secara metodologis lebih baik dibandingkan survei yang selama ini sudah ada.

Sementara itu Dekan FISIP UPN “Veteran” Jakarta, Dr. Anter Venus, MA.Comm dalam sambutannya menyampaikan bahwa UPN “Veteran” Jakarta berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk melaksanakan penelitian ini.

“UPN Veteran Jakarta mendapat amanah yang harus ditunaikan, kepercayaan yang diberikan KPI kepada UPNVJ harus dibayar dengan kerja keras. KPI memiliki banyak pertimbangan untuk memilih UPNVJ sebagai partner untuk melakukan survei ini, oleh sebab itu tim UPNVJ harus berkomitmen memberikan yang terbaik,” jelas Dekan FISIP UPN “Veteran” Jakarta itu.

Dalam kesempatan itu juga, Dr. Anter Venus, MA. Comm atas nama lembaga juga menyaampaikan ucapan terima kasih kepada KPI atas kerja sama yang sudah terbangun antara KPI dan UPN “Veteran” Jakarta ini.

“UPNVJ secara lembaga menyampaikan terima kasih kepada KPI atas kepercayaan yang telah diberikan KPI,” ujar Dr. Anter Venus, MA.Comm.

Acara Workshop diisi dengan meteri teknis pelaksanaan survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi KPI 2018. Beberapa materi diantaranya adalah Metode Pelaksanaan Survei yang disampaikan Tim KPI Pusat. Dalam materi itu secara khusus disampaikan tentang Panduan Survei Indeks Kualitas Program Siaran TV Tahun 2018. Materi lain juga disampaikan oleh Dr. Anter Venus, MA.Comm terkait dengan komitmen lembaga dalam mendukung Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi tahun 2018 ini. (Azwar)

× Hubungi Kami