FISIP UPNVJ – Sebanyak 140 lulusan dengan perincian 54 orang dari Program Studi Ilmu Komunikasi, 42 orang dari Program Studi Hubungan Internasional, dan 44 orang dari Program Studi Ilmu Politik mengikuti Yudisium ke-70 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang diadakan di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Kampus UPNVJ Pondok Labu, Senin (13/3/2023).

“Kami melepas Anda semua untuk kembali ke masyarakat. Ilmu yang kami berikan tidak cukup sampai di sini, hanya sebagai pemicu untuk belajar dan menimba ilmu lagi di masyarakat,” kata Plt Dekan FISIP Dr. Kusumajanti saat menyampaikan pesan-pesan kepada peserta yudisium.

Yudisium diadakan dalam Sidang Terbuka Senat FISIP yang dibuka dan ditutup oleh Ketua Senat M. Chairil Akbar, S.I.P., M.A tersebut. Plt Wakil Dekan I FISIP Dra. Siti Maryam, M.Si mengatakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi adalah 3,85 di Program Studi Ilmu Komunikasi, 3,89 di Program Studi Hubungan Internasional, dan 3,88 untuk Program Studi Ilmu Politik.

Plt Dekan memberikan ucapan selamat kepada para peserta yudisium yang telah menyelesaikan pendidikan di UPNVJ dan mendoakan agar ilmu-ilmu yang didapat bermanfaat dan dapat dikembangkkan di masyarakat baik di dunia kerja, dunia usaha, maupun di dunia pendidikan.

“Yang ingin menambah ilmu kembali di UPNVJ, kita bisa bertemu kembali karena di FISIP UPNVJ terdapat program S-2. Kita bisa belajar kembali dengan keilmuan yang lebih spesifik,” tuturnya.

Wakil Rektor UPNVJ Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ, M.H. yang memberikan materi dengan tema “Tantangan Generasi Z di Dunia Kerja dan Kesehatan Mental” mengatakan setiap generasi memiliki karakteristik sendiri yang dipengaruhi oleh zamannya. Tidak ada  yang salah dengan karakteristik tersebut bila dilihat dari zamannya, tetapi harus dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik.

“Generasi Z adalah generasi yang luar biasa. Kalian lahir sudah memiliki ponsel, menonton YouTube, belajar dan bermain di dunia maya. Generasi Z adalah generasi yang mudah beradaptasi tetapi juga mengalami gap antarzaman sehingga dapat terjadi konflik dengan orang tua dan dosen,” jelasnya.

Warek III mengatakan generasi Z dianggap sebagai generasi yang manja, lemah, dan rapuh karena mengalami banyak kegalauan. Mereka kurang menghargai proses dan lebih materialistis, salah satunya karena banyak konten di media sosial tentang kesuksesan seseorang di usia muda.

“Konten di media sosial membuat generasi Z mudah tertekan dan insecure. Padahal tidak ada yang instan. Semua ada prosesnya,” ujarnya.

Karena itu, Warek III yang juga praktisi psikiatri itu mengatakan pasien psikiater saat ini banyak anak-anak muda. Anak-anak muda ini juga memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap kesehatan mental karena informasi yang beredar di media sosial.

Sementara itu, Joel Fariz Nair, S.Hub.Int sebagai perwakilan peserta yudisium menyampaikan kesannya selama berkuliah. Joel mengingat saat awal berkuliah semua berjalan dengan baik sebelum pandemic Covid-19 terjadi. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dosan dan tenaga kependidikan atas ilmu dan pelayanan yang diberikan selama berkuliah..

“Capaian yang kami semua peroleh, menandakan telah tercapainya hasil dalam melakukan pembelajaran di FISIP UPNVJ,” katanya.

× Hubungi Kami