FisipUPNVJ – Variasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 membawa banyak kebaruan didalamnya, diantaranya adalah teknologi Meta dan Immersive. Keberadaan teknologi immersive bisa dikatakan masih baru dan belum banyak pelaku usaha dan bisnis yang siap berkecimpung mengelola teknologi immersive. Hal ini dikatakan oleh Denni, Manajer Marketing Milenial Glow Garden saat menerima kunjungan dari tiga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) pada hari Selasa (21/11) pukul 12.30 di Kantor Milenial Glow Garden, Jawa Timur Park 3, Jl. Ir. Soekarno No.144, Beji, Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Kunjungan studi yang dilakukan oleh 3 Dosen FISIP UPNVJ ke Milenial Glow Garden memiliki tujuan untuk pengembangan kurikulum dan memperoleh masukan serta pengetahuan baru mengenai teknologi immersive khususnya pada projection mapping. Menurut Ketua Program Studi Sains Informasi, Radita Gora mengatakan bahwa salah satu kunjungan ke Milenial Glow ini juga untuk dalam rangka persiapan masukan kurikulum pada mata kuliah Teknologi Immersive dan juga nantinya bisa diimplementasikan pada beberapa mata kuliah yang masuk dalam desain media informasi.

“Kunjungan ini juga untuk mendapatkan gambaran secara langsung penerapan immersive pada wahana hiburan dan permainan serta nantinya metode ini bisa digunakan untuk pembelajaran mata kuliah teknologi immersive yang ada di program studi sains informasi. Tidak menutup kemungkinan metode immersive ini nantinya juga bisa diterapkan pada beberapa mata kuliah yang terkonsentrasi pada desain media informasi,” ujar Radita.

Tentu pengetahuan mengenai teknologi immersive khususnya projection mapping ini bisa menjadi harapan baru bagi program studi sains Informasi dan juga untuk FISIP UPNVJ. Menurut Anwar Ilmar, Wakil Dekan II FISIP UPNVJ yang turut hadir dalam kunjungan ke Milenial Glow ini mengatakan bahwa lingkup akademisi masih banyak yang awam terhadap projection mapping.

“Teknologi yang digunakan memang terlihat tidak sederhana. Bahkan perguruan tinggi pun berat bila harus menyesuaikan sama dengan penerapan milenial glow dilapangan. Oleh karena itu penting bagi perguruan tinggi untuk bisa menyesuaikan dengan penerapan pembelajaran dan keahliannya,” kata Anwar.

Melingkupi keahlian teknis yang harus dimiliki oleh mahasiswa ketika belajar mengenai teknologi immersive ini seperti keahlian IT (Information Technology) dan Seni Grafis. Kemudian mempertimbangkan muatan konten yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Keahlian lain yang juga harus dimiliki adalah kemampuan mengendalikan perangkat keras dan jaringan komputer. Itu untuk keahlian teknis. Memang ini bentuk implementasi baru pada wahana teknologi baru,” ujar Wahyu, pelaksana Teknis yang memandu tim Dosen FISIP dalam observasi dan memberikan penjelasan terkait teknologi immersive.

Ditambahkan Dedy, koordinator teknis Milenial Glow Garden yang menjelaskan bahwa peralatan dan fasilitas yang diperlukan untuk immersive memang tidak mudah diperoleh karena Sebagian besar sarana yang digunakan impor langsung dari Cina, Taiwan, dan Jepang. Contohnya seperti Proyektor dengan kapasitas minimal 5000 lumens dengan Laser shot untuk Long True dan Short True. 

“Selain projector yang diimpor langsung dari Cina atau Taiwan, ada juga untuk perangkat computer yang bukan komputer biasa, melainkan PC Frame yang di susun dalam beberapa cabinet dan juga operasional software khusus untuk displaynya. Jadi memang banyak kebutuhan perangkatnya,” kata Dedy saat memberikan penjelasan teknis teknologi immersive.

Kunjungan yang dilakukan oleh tim dosen FISIP memang memberikan banyak wawasan. Hal ini disampaikan oleh Fitria Ayuningtyas, Wakil Dekan I FISIP UPNVJ yang menyampaikan bahwa banyak kebaruan yang bisa dilihat dari teknologi ini.

“Kebutuhan pembelajaran ini memang perlu dilakukan pengamatan dan belajar langsung dari praktisi sehingga nantinya juga untuk pengembangan kebutuhan materi akademik terkait teknologi,” Fitria menambahkan.

× Hubungi Kami