FisipUPNVJ – Dalam rangka persiapan perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2024/2025, dosen di lingkungan FISIP UPN “Veteran” Jakarta mengikuti Pemusatan Kegiatan Revisi Kurikulum dan Buku Kurikulum FISIP, Senin (15/7/2024). Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan penyiapan pembelajaran bagi mahasiswa/i.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi, Tim Prodi Baru Kajian Film, TV dan Media, tim MBKM, dan staf Program Studi di FISIP, UPN “Veteran” Jakarta. “Buku Kurikulum ini sangat penting, karena nantinya digunakan untuk pedoman pembelajaran di lingkungan FISIP,” terang Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, FISIP, UPN Veteran Jakarta, Fitria Ayuningtyas dalam sambutannya.
Pemateri dalam kegiatan ini, Asdir bidang Talent Development, Lembaga Kepemimpinan dan Pendidikan Eksekutif IPB University, Willy Bachtiar menyatakan, dalam menyusun kurikulum pengelola prodi perlu mengetahui kebutuhan yang berkembang di masyarakat. Mulai dari pasar tenaga kerja, peluang berwirausaha, maupun kegiatan lain di masyarakat. “Hal ini sempat memicu perdebatan alot, tapi kami sampaikan bahwa kurikulum harus dinamis dan mengikuti kebutuhan yang ada,” ujar Willy.
Willy juga mengatakan, saat ini dosen tidak boleh memaksakan pembelajaran sesuai kehendaknya, namun harus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Sehingga mata kuliah yang diajarkan, menyesuaikan dengan tujuan profil lulusan yang diinginkan. “Hingga saat ini, belum terprediksi dengan pasti bagaimana kebutuhan keahlian yang dibutuhkan di masa depan. Sehingga menjadi peluang juga bagi kita untuk membentuk profil lulusan yang sesuai,” imbuhnya.
Setidaknya dalam perspektif masa depan pendidikan tinggi, ada 4 pilar pendidikan untuk menguatkan fondasi pendidikan abad 21, yakni mulai dari know, do, be dan live together. Dalam hal ini, penguasaan keahlian menjadi suatu hal yang dibutuhkan. Sehingga dalam penyusunan kurikulum juga sangat dibutuhkan.
Dalam struktur kurikulum, pada semester awal lebih banyak dilibatkan mata kuliah berjenis mata kuliah wajib umum (MKWU) atau common core courses (CCC). Berikutnya pada semester lanjut, mulai masuk secara spesifik pada kelimuan yang menjadi karakter program studi. Sebagai contoh untuk program vokasi, mulai banyak materi terkait dengan praktik. “Sehingga kami berharap bisa membekali mereka dengan keahlian sebelum lulus dari kampus,” imbuhnya. (DS).