Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jakarta

FisipUPNVJ – Mata kuliah Cyberpolitik dan Media Baru adalah mata kuliah dengan kelas internasional dan Pendidikan Luar Program Studi (PLPS) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UPN “Veteran” Jakarta. Mata kuliah ini diikuti oleh 109 mahasiswa yang berasal dari Program Studi Ilmu Politik, Ilmu Hubungan Internasional, dari Fakultas Ilmu Komputer, serta mahasiswa pertukaran pelajar dari Kazahktan.

Sebagai bagian dari kelas internasional, mata kuliah ini menghadirkan Michio Ueda, LLB., MA, dosen tamu ahli dari Jepang, yang juga terdaftar sebagai visiting lecturer di University of Tokyo, serta berpengalaman sebagai Geopolitics & Strategy Advisor, Price Waterhouse and Coopers, Bain & Company, Ernst & Young, Deloitte, Boston Consulting Group (BCG), dan Ministry of Defense, Jepang.  Beliau memiliki gelar Bachelor of Laws (LLB) dalam bidang Laws, Political Science  dari University of Tokyo dan Master of Arts (MA) dalam bidang Southeast Asian Studies, Political Science, dari University of Wisconsin-Madison.

Kegiatan kuliah tamu tersebut Michio Ueda mempresentasikan hasil kajiannya dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Tinjauan Kebijakan Jepang: Keamanan Ekonomi dan Teknologi” yang menjelaskan bagaimana arah kebijakan pemerintah Jepang, terutama berkaitan dengan teknologi menjadi salah satu industri prioritas utama di Jepang. Beliau juga memaparkan prioritas utama dari kebijakan pemerintah Jepang berdasarkan UU Keamanan Ekonomi yang mempunyai empat pokok utama yaitu; Keamanan Pasokan Produk Penting, Keamanan Infrastruktur Esensial, Perkembangan Teknologi Canggih dan Kerahasiaan Paten.

Kebijakan pemerintah Jepang dalam keamanan pasokan produk penting termasuk dalam hal menentukan “produk penting” apa saja yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat dan kegiatan ekonomi. Berkaiytan dengan hal itu,  pemerintah Jepang menentukan produk-produk penting yang esensial untuk negara Jepang antara lain adalah antibiotik, pupuk, semikonduktor, baterai, magnet permanen, mineral penting, peralatan mesin/robot industri, komponen pesawat terbang, pemrograman cloud, gas alam, komponen kapal, serta komponen elektronik canggih.

Selain itu, pemerintah Jepang juga dapat memberi bantuan subsidi kepada perusahaan yang memiliki rencana untuk memasok produk secara berkelanjutan melalui bantuan ekonomi termasuk subsidi. Program subsidi yang diberikan pemerintah kepada industri untuk mendorong perekonomian sebagai contoh misalnya untuk investasi pada industri semikonduktor pemerintah Jepang menganggarkan subsidi sebesar 4 triliun Yeng Jepang atau sekitar 409 triliun rupiah untuk investasi manufaktur di sektor semikonduktor.

Setelah penjelasan kebijakan pemerintah Jepang yang disampaikan oleh dosen tamu, dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi yang dibuka kepada seluruh mahasiswa dan peserta yang hadir pada zoom meeting tersebut. Menurut Kaprodi Ilmu Politik, Restu Rahmawati, MA., kuliah dosen tamu yang menghadirkan pengajar yang berasal dari Jepang ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai studi kasus kebijakan dari negara lain terutama berkaitan dengan kebijakan yang berkaitan dengan teknologi, karena negara Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang paling maju perkembangan teknologinya dan didukung dengan kebijakan pemerintah yang mendorong perkembangan teknologi dan investasi di sektor teknologi.

Tags:
× Hubungi Kami