Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jakarta

FISIP UPNVJ – Sejak bergulir pada 2015, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) telah menghiasi wacana publik global. Beragam institusi internasional maupun negara-negara di dunia bekerjasama dalam mengupayakan merealisasikan tujuan tersebut. Namun upaya mewujudkan TPB tidaklah mudah mengingat besarnya biaya dan cakupan tujuan yang harus diwujudkan.

Melihat situasi ini, Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jakarta mengadakan kuliah umum pada Selasa, 24 April 2019 dengan tema, “Strategi Pemerintahan dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Peluang dan Tantangan.” Kuliah umum ini disampaikan oleh Dr. Ir. Wisnu Utomo, M.Sc Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.

wisnu_1.JPG

Dalam kuliah umum, Bapak Wisnu Utomo menyampaikan setidaknya ada tiga strategi yang dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan TPB. Pertama, adanya political will dari aktor negara maupun non-negara, seperti: lembaga swadaya masyarakat (LSM), kalangan bisnis, hingga akademisi atau peneliti. Hal ini mengingat besarnya cakupan TPB yang terdiri atas 17 tujuan, 167 target dan 232 indikator yang harus dipenuhi pada tahun 2030. Tidak mengherankan jika keterlibatan para pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun internasional wajib diperlukan.

Kedua, adanya basis hukum (legal basis) yang menjadi payung pelaksanaan TPB. Di Indonesia, basis hukum proyek besar ini adalah Peraturan Presiden (Perpres) No. 59 tahun 2017 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Selain itu, tujuan-tujuan dalam TPB menjadi pengarusutamaan dalam dokumen perencanaan yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

wisnu_2.png

Ketiga, adanya upaya harmonisasi tujuan-tujuan yang ditargetkan. Hal ini mengingat keberhasilan satu tujuan turut dipengaruhi oleh tujuan lainnya. Tidak mengherankan jika kemitraan merupakan salah satu langkah strategis dalam mengupayakan TPB secara efektif dan efisien. Selain itu, guna membuat indikator yang mudah diukur tingkat keberhasilannya, maka target-target yang ditetapkan disusun melalui pendekatan kuantitaf.

Apabila ketiga strategi ini berhasil dilaksanakan dengan baik, niscaya Indonesia akan mampu merealisasikan TPB sesuai dengan target yang ada. Di akhir kuliah umum, pihak Prodi HI menyampaikan apresiasi sekaligus terima kasih kepada Bapak Wisnu Utomo dengan memberikan cinderamata berupa sertifikat serta plakat yang diserahkan oleh Kaprodi HI Bapak Dr. Asep Kamaluddin Nashir dan Dekan FISIP Bapak Dr. R. Dudy Heryadi. Prodi HI berharap ke depannya Bapak Wisnu Utomo berkenan untuk merealisasikan kerjasama antara Prodi HI UPN “Veteran” Jakarta dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

(Penulis: Rizky Hikmawan, S.IP., M.Si.)

wisnu_3.png
× Hubungi Kami