FisipUPNVJ – Atlet Pencak Silat UPN ”Veteran” Jakarta (UPNVJ) berhasil mendapat medali emas pada kejuaraan nasional Pencak Silat Piala Kemenpora Cilacap Championship I Tahun 2023 pada 3-5 November lalu di Cilacap, Jawa Tengah.

Liosantra Oskar mahasiswa Jurusan Ilmu Politik mendapat satu keping emas Kategori Silat Tanding kelas F Putra berat badan 70-75 Kg.

Medali emas yang dipersembahkan oleh Liosantra begitu istimewa karena didapatkan dengan rasa haru dan heroik. Sekaligus menjadi kepingan emas yang mengantarkan UPNVJ menduduki podium tertinggi diacara penutupan kejuaraan tersebut.

Liosantra pemuda kelahiran Cilegon Banten, 26 April 2003 ini telah berlatih pencak silat sejak kecil dan saat ini tergabung ke dalam perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan juga bergabung ke dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat ”Veteran” Jakarta (PSVJ) sejak Tahun 2022.

Dibalik kesuksesannya meraih emas pada kejuaraan Piala Kemenpora ini, terdapat kejadian yang mengharukan dan heroik. Pasalnya saat berlaga dibabak semifinal melawan tentara yang merupakan kontingen dari Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Tegal dirinya mengalami cedera pada bagian mulut yang mengeluarkan darah cukup banyak. Walapun cedera, Liosantra berhasil mengalahkan lawannya dengan skor tipis 20-19.

Setelah pertandingan semifinal berakhir, Liosantra segera mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis berupa pemeriksaan awal dan kompres es batu. Melihat kondisi tersebut pelatih dan ketua kontingen UPNVJ berdiskusi dan memutuskan bahwa Liosantra tidak direkomendasikan melanjutkan pertadingan final dikarenakan cedera yang dialaminya terbilang cukup parah dan dikhawatirkan dapat mengancam nyawa jika tetap bertanding dibabak final.

Saat keputusan itu disampaikan oleh pelatih, Liosantra menolak dan tetap ingin bertanding dibabak final.

”Saya masih kuat, jika mundur disini Saya hanya dapat medali perak. Saya ingin tetap main di final untuk dapat medali emas, Saya ingin UPNVJ jadi juara umum pertama,” tutur Liosantara dihadapan pelatih dan teman-temannya.

Ambisinya membuat pelatih dan teman-temannya haru melihat semangat juang yang begitu besar, sehingga pelatih kembali mengizinkan Liosantra mengikuti pertandingan.

Meski khawatir, pelatih dan teman-temannya optimis dengan kemampuan dan kekuatan Liosantra. Tak disangka, Liosantra berhasil membuktikan dengan skor yang terus bertambah dan mengungguli lawannya yang berasal dari kontingen Pencak Silat Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.

Dengan perjuangan gigihnya, diakhir pertandingan Liosantara berhasil menumbangkan lawannya dengan skor sempurna 14-0.

Setelah pertandingan berakhir, Liosantar jatuh pingsan dan setelah ditangani dokter Liosantra mengalami cedera berupa robek pada gusi depan bagian bawah dan mendapatkan 9 jahitan.

Kegigihan Liosantara dilaga final membuahkan hasil baik dengan peraihan medali emas dan menjadi kepingan emas kesebelas untuk kontingen UPNVJ.

Ketua Kontingen UPNVJ, Edo Janfien, mengapresiasi atas prestasi Liosantara yang dicapai dengan penuh rasa haru dan perjuangan.

”Apresiasi yang begitu besar untuk Liosantra, meskipun cedera parah ia tetap bersemangat untuk bertanding dan mempersembahkan emas kesebelas,” ucap Edo.

Sementara itu Liosantra merasa puas atas hasil yang didapatkannya. Meskipun menahan sakit pada saat pertandingan, tapi terbayarkan dengan medali emas yang ia dapatkan.

“Saya bangga dengan diri Saya, disaat cedera Saya yakin pasti bisa. Alhamdulillah medali emas ini Saya persembahkan untuk UKM Pencak Silat UPNVJ,” ujarnya.

× Hubungi Kami