FisipUPNVJ – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta memberikan pembekalan kepada 447 lulusan yang akan diwisuda pada Wisuda ke-73 pada 12 Oktober 2024 mendatang.
“Wisuda periode ini, FISIP meluluskan wisudawan paling banyak dibandingkan fakultas lain. Lulusan FISIP berkontribusi pada peringkat UPNVJ yang saat ini di posisi dua nasional untuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU),” kata Dekan FISIP UPNVJ Dr. S. Bekti Istiyanto dalam Pembekalan Lulusan FISIP UPNVJ yang diadakan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata Kemdikbudristekdikti, Sawangan, Depok, Sabtu (28/9/2024).
Bekti mengatakan FISIP UPNVJ saat ini memiliki target tujuan “Lebih Maju, Unggul, Mendunia”. Selain ditunjukkan dengan jumlah lulusan terbanyak, setahun terakhir mahasiswa FISIP UPNVJ juga berhasil meraih banyak prestasi.
FISIP juga berhasil meraih peringkat pertama capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di UPNVJ dengan capaian 93,9 persen. Namun, masih ada kekurangan dalam hal penelusuran studi alumni (tracer study).
“FISIP masih lemah dalam tracer study. Karena itu, selama dua tahun ke depan laporkan kepada kami kalian bekerja di mana dengan gaji berapa. Bila itu tercapai, maka target FISIP akan dapat terpenuhi. Kami mohon bantuannya,” pesan Bekti kepada para lulusan.
Bekti juga berpesan agar para lulusan tidak melupakan UPNVJ sebagai almamater mereka. Para alumni dapat berkontribusi bagi capaian UPNVJ, salah satunya melalui pengisian tracer study.
“Lulusan tidak perlu berkecil hati dengan UPNVJ. Kita saat ini sedang berjalan menuju mendunia. Di tingkat nasional, UPNVJ saat ini berada di peringkat 105 perguruan tinggi,” tuturnya.
Alumnus FISIP UPNVJ Sydney Azzahra dalam sesi penguatan alumni berbagi tentang arti personal branding bagi lulusan. Menurut dia, lulusan UPNVJ harus dapat membangun personal branding.
“Mengapa perlu personal branding? Karena banyak orang yang masih menilai buku dari sampulnya,” kata Co-owner The Nusantara Bulletin itu.
Menurut Sydney, kita saat ini hidrup di era digital yang banyak terdaoat misinformasi dan disinformasi. Karena itu, personal branding menjadi suatu hal yang penting untuk melawan informasi-informasi yang salah mengenai diri kita.
Dalam membangun personal branding, Sydney mengatakan ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab, yaitu siapa diri kita, bagaimana orang di sekitar kita melihat kita, dan apa yang dikatakan Google tentang kita.
“Google menjadi salah satu instrumen penting karena kita hidup di era digital. Bagaimana kita bisa eksis kalau kita belum terdaftar di dunia digital,” jelasnya.
Saran lain yang diberikan Sydney dalam membangun personal branding adalah menjadi diri sendiri dan tidak perlu berbohong.
“Jangan berpura-pura. Kita highlight saja hal-hal terbaik dalam diri kita. Kekurangan-kekurangan kita, kita tinggalkan dengan menonjolkan hal-hal terbaik kita,” katanya.