FisipUPNVJ – Dalam dunia pendidikan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPS) merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai panduan bagi pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPS tidak hanya mencakup tujuan pembelajaran, tetapi juga metode, media, dan penilaian yang akan digunakan. Pemusatan kegiatan pembuatan RPS menjadi suatu kebutuhan untuk memastikan bahwa semua elemen yang terlibat dalam pendidikan dapat berkolaborasi secara efektif. Hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi materi ajar yang disampaikan kepada mahasiswa serta memudahkan dosen saat berkoordinasi dengan team teaching.
Pada hari Selasa tanggal 4 Februari 2025 di ruang kelas 301 gd. A, FISIP UPNVJ mengadakan Pemusatan Kegiatan Pembuatan RPS dan Pengisian SIMPEL untuk e-RPS untuk Mendukung IKU 7.
IKU 7 adalah kelas yang kolaboratif dan partisipatif yang diikuti oleh seluruh pengelola FISIP dan dosen koordinator mata kuliah dari 8 program studi yang berada dibawah FISIP UPN “Veteran” Jakarta.
Kegiatan ini dibuka dan diisi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP, Dr. Fitria Ayuningtyas.
Fitria menyatakan bahwa pemusatan kegiatan pembuatan RPS memiliki dampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran. Dengan adanya pemusatan, semua pengajar dapat berkontribusi dalam merancang RPS yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar team teaching dalam menyusun RPS dapat menciptakan sinergi yang positif.
Selain itu, pemusatan kegiatan pembuatan RPS juga memungkinkan pengajaran yang lebih konsisten. Dengan adanya pedoman yang jelas dan terstandarisasi, pengajar dapat lebih mudah menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ini sangat penting dalam konteks pendidikan yang semakin beragam dan kompleks, di mana siswa memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan RPS yang terpusat, dosen dapat lebih mudah mengadaptasi materi ajar dan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa.
Dari segi efisiensi, pemusatan kegiatan pembuatan RPS juga mengurangi duplikasi usaha. Dalam banyak kasus, dosen di suatu Perguruan Tinggi mungkin menghabiskan waktu untuk merancang RPS secara individu, yang dapat mengakibatkan inefisiensi dan pemborosan sumber daya atau bahkan pengulangan materi antar mata kuliah. Dengan mengonsolidasikan kegiatan ini, FISIP UPN “Veteran” Jakarta dapat menghemat waktu dan tenaga, serta memastikan bahwa semua dosen berada pada halaman yang sama dalam hal tujuan dan pendekatan pembelajaran.
Namun, untuk mencapai pemusatan yang efektif, diperlukan komitmen dari semua pihak. Tanpa dukungan yang kuat, upaya pemusatan ini bisa mengalami berbagai kendala, seperti kurangnya komunikasi dan koordinasi. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan budaya kolaboratif di FISIP UPN “Veteran” Jakarta yang mendorong partisipasi aktif dari semua pengajar dalam proses pembuatan RPS.
