FisipUPNVJ – Hari Sabtu tanggal 12 April 2025, tepatnya pada pukul 08.00 WIB merupakan hari pelaksanaan IR Exhibition (IREX) 2025, yang di dalamnya terdapat kompetisi debat dengan tema “Digital Transformation for The Future Of Global Healthcare”. IREX merupakan ajang kompetisi yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mendalam mengenai isu-isu internasional serta mendorong kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis dan menguji pengetahuan terkait isu-isu aktual, khususnya yang bersifat kontemporer.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh 8 tim peserta dengan nama-nama tim yang unik, masing-masing tim berisikan 3 anggota. Tim-tim tersebut terdiri dari Universitas yang berbeda-beda diantaranya, 1 tim Universitas Indonesia (Tiga Dara), 1 tim UPN “Veteran” Jakarta (Mamori), 1 tim Universitas Malikussaleh (Abeamus), 1 tim Universitas Islam Negeri Walisongso Semarang (Ganendra), 1 tim Universitas Brawijaya (Munir), 1 tim Universitas Lampung (Power Puff Girls), 1 tim Universitas Negeri Malang (Cakrawala), 1 tim Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang). Untuk pelaksanaan lomba, ruang zoom dibagi menjadi 4 breakout room. Breakout room 1 mempertemukan tim Tiga Dara vs Mamori yang dijurikan oleh I Nyoman Aji Suadhana Rai, MIR. Breakout room 2 mempertemukan tim Abeamus vs tim Ganendra yang dijurikan oleh Fairuz Mumtaz. Breakout room 3 mempertemukan tim Munir vs tim Powerpuff Girls yang dijurikan oleh Dini Putri Saraswati, S.HI., MA. Dan yang terakhir, breakout room 4 mempertemukan tim Cakrawala vs UIN Malang yang dijurikan oleh Dr. Mansur, M.Si.

Babak penyisihan dalam kegiatan ini terdiri dari 3 ronde, dimana setiap ronde mengusung mosi perdebatan yang berbeda. Mosi pada ronde pertama berbunyi, “Dewan ini percaya bahwa pemanfaatan Blockchain dalam kesehatan lebih banyak membawa keuntungan daripada kerugian.“ Mosi pada ronde kedua adalah, “Dewan ini mendukung Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri kesehatan.” Sementara itu, mosi ronde ketiga, “Dewan ini akan menerapkan pajak progresif untuk karbon digital.” Seluruh proses penyisihan berjalan secara aktif dan lancar. Selanjutnya, pada pukul 13.00 WIB, kegiatan dilanjutkan ke babak semifinal dengan mosi perdebatan, “Dewan ini menyesali masifnya produksi alat kesehatan berbasis mineral langka (contoh lithium, kobalt, atau platinum untuk alat kesehatan, dll).”  Babak semifinal ini diikuti oleh tim Abeamus, Cakrawala, Ganendra dan Tiga Dara dengan mosi debat, Dewan ini menyesali masifnya produksi alat kesehatan berbasis mineral langka seperti lithium, kobalt, atau platinum untuk alat kesehatan.

Dari hasil semifinal, terpilih dua tim untuk melaju ke Perebutan Juara 1, yaitu tim Ganendra dan tim Abeamus, sedangkan tim Cakrawala dan tim Tiga Dara melaju ke Perebutan Juara 3. Pada pukul 14.30 WIB, perebutan juara 1 dan juara 3 dilaksanakan secara bersamaan melalui breakout room yang berbeda. Pada babak final, mosi yang diangkat adalah, “Sebagai aktivis lingkungan, Dewan ini mendukung Pengembangan bioteknologi dalam kesehatan”. Sedangkan pada perebutan juara 3, mosi yang diangkat adalah “Dewan ini akan menggunakan Virtual Reality (VR) dalam pelatihan keterampilan medis”.

Selain kompetisi debat, IREX juga memiliki kompetisi essay dengan tema yang sama. Kompetisi essay ini membuka pendaftaran melalui 2 tahap. Tahap pertama atau early bird dibuka mulai tanggal 24 Maret 2025 hingga 26 Maret 2025. Tahap kedua atau normal phase dibuka mulai tanggal 27 Maret 2025 hingga 1 April 2025. Lalu, dilakukan extend pendaftaran yang dibuka mulai tanggal 2 April 2025 hingga 6 April 2025.

Pengumpulan hasil karya essay dilakukan melalui google drive dengan batas waktu maksimal pengumpulan pada tanggal 6 April 2025. Penilaian hasil karya dilakukan oleh 2 orang juri yaitu Rizky Hikmawan, S.IP., M.Si. dan Yuni Hariyanti, M.App.Ling. Penilaian dilakukan hingga tanggal 12 April 2025 dan menghasilkan 3 juara terbaik.

Awarding IR Exhibition 2025 dilaksanakan pada tanggal 13 April 2025 mulai pukul 09.00 WIB. Dalam acara awarding, diumumkan para pemenang mulai dari kompetisi essay lalu dilanjutkan dengan pemenang kompetisi debat. Juara 1 kompetisi essay dimenangkan oleh Dominikus David asal Institut Teknologi Bandung dengan judul “DiabetesBuddy: Inovasi Sabuk Cerdas Photobiomodulation Terintegrasi dengan Aplikasi Pintar dan Smartwatch Continuous Glucose Monitor untuk Menekan Angka Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) pada Orang Dewasa”. Selanjutnya, juara 2 dimenangkan oleh I Kadek Rangga Aditya asal Universitas Udayana dengan judul “Diabetrack: Wearable Berbasis Nutri-Grade Singapura untuk Transformasi Digital dalam Edukasi Pola Konsumsi dan Monitoring Lonjakan Gula Darah pada Diabetes Tipe 2”. Dan terakhir, juara 3 dimenangkan oleh La Ode Muh. Agus Sadipman asal Universitas Hasanuddin dengan judul “Bioreq : Digitalisasi Kesehatan Melalui Aplikasi Smart Health Berbasis Biosensor Terintegrasi IoT untuk Deteksi Dini Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Era perubahan iklim menuju tercapainya SDGs 2030 poin 3”.

Selanjutnya, dalam kompetisi debat juga terdapat 3 tim terbaik yang menjadi juara. Juara 1 dimenangkan oleh tim Ganendra asal Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Selanjutnya, juara 2 dimenangkan oleh tim Abeamus asal Universitas Malikussaleh. Dan terakhir, juara 3 dimenangkan oleh tim Tiga Dara asal Universitas Indonesia.

Acara IREX ini diharapkan menjadi sarana yang mendorong mahasiswa untuk lebih memahami dan peduli terhadap isu-isu internasional, khususnya di bidang kesehatan global yang kini semakin dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital. Melalui kompetisi debat ini, peserta tidak hanya dilatih untuk berpikir kritis dan menyampaikan argumen secara logis, tetapi juga diajak untuk memperluas wawasan mengenai topik-topik seperti penggunaan AI, blockchain, hingga bioteknologi dalam dunia kesehatan. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk mengembangkan kemampuan public speaking dan kerja sama tim, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap tantangan global yang semakin kompleks di era digital.

× Hubungi Kami