FISIP UPNVJ – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jakarta melakukan pelatihan Public speaking sebagai Aktualisasi Bela Negara (ABN) kepada siswa kelas XI SMK Wiyata Satya jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada tanggal 25 Mei 2023, pelatihan ini menyasar murid kelas XI jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis. Adapun SMK Wiyata Satya memiliki visi yaitu terwujudnya tamatan SMK yang unggul, profesional sesuai dengan kompetensi keahliannya, berlandaskan iman dan taqwa.

Dr Fitria Ayuningtyas, sebagai ketua tim pengabdian kepada masyarakat dan beranggotakan Ratu Nadya Wahyuningratna, M.M, Luqman Hakim, M.Hum dan Dr. S. Bekti Istiyanto mengungkapkan bahwa pemilihan SMK Wiyata Satya sebagai mitra Abdimas ini bukan tanpa alasan.

“Orientasi SMK yang mencetak lulusan siap kerja harus ditopang dengan berbagai kemampuan dasar, salah satunya kemampuan public speaking yang baik.” Ujar wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Progam Studi S1 Ilmu Komunikasi UPNVJ tersebut.

Dalam sesi pelatihan, ia menjelaskan pentingnya public speaking kepada para siswa peserta pelatihan. “Kemampuan berbicara di depan umum, atau jamak disebut public speaking merupakan salah satu skill kunci yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja yang makin kompetitif.

Tidak hanya berfungsi untuk mempertebal kepercayaan diri, dengan kemampuan public speaking yang mumpuni, seorang individu akan mampu untuk menyampaikan gagasan dan ide mereka di ruang publik yang dapat menunjang karir individu tersebut”.

Dr. Fitria lantas juga menjelaskan korelasi public speaking dengan bela negara. Di depan para siswa. Ia berujar bahwa bela negara bisa dilakukan oleh siapa saja.

“Bela negara tidak melulu dilakukan dengan angkat senjata. Saat ini, kalian bisa melakukan bela negara dengan cara kalian masing-masing. Contohnya, bila kalian berbicara di depan umum dengan tidak menyebarkan hoax atau berita palsu. Itu sudah termasuk tindakan bela negara!”

Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menekankan pada aspek-aspek bela negara dalam public speaking, sementara sesi kedua dibahas unsur-unsur yang membuat public speaking menjadi lebih kuat dan menarik.

“Bagian yang paling penting dalam Public Speaking adalah bagian pembuka, kalau kalian sukses membuka public speaking dengan baik, kemungkinan pidato kalian akan mendapatkan perhatian, dan begitu pula sebaliknya” jelas Luqman Hakim, M.Hum, sebagai pengisi sesi kedua.

Luqman juga membeberkan bahwa kekuatan masyarakat Indonesia adalah budaya lisannya yang cukup kental, hal tersebut merupakan salah satu bentuk Kearifan Lokal. Sehingga bisa menjadi modal yang baik untuk memulai mengembangkan tradisi tutur tersebut ke arah public speaking.

Tidak kurang dari 35 siswa hadir dalam acara yang dilaksanakan dari pukul 08.00 pagi hingga 12.00 siang di laboratorium sekolah di Jakarta Barat tersebut. Mereka terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Beberapa siswa juga mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan dan pengetahuan tentang public speaking.

“Saya tidak pernah mendapatkan pelatihan seperti ini sebelumnya. Jadi saya cukup senang dan dapat menambah wawasan saya. Apa lagi yang mengajar masih muda-muda”, ucap Zahra, salah seorang peserta sambil tersenyum malu.

Beberapa siswa juga aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan selama sesi pelatihan. Hal tersebut selain menggambarkan semangat para siswa dalam mengikuti kegiatan juga memberikan kesempatan mereka melatih public speaking secara langsung.

Melihat dampak positif serta antusiasme siswa terhadap pelatihan ini, pihak sekolah berharap bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan.

× Hubungi Kami