FisipUPNVJ – Program Studi Kajian Film, Televisi, dan Media (KFTVM) FISIP UPN “Veteran” Jakarta telah resmi berdiri. Perkuliahan pertama akan diselenggarakan pada Semester Ganjil TA 2024/2025 mendatang di bulan Agustus. Berbagai persiapan dilakukan menjelang perkuliahan pertama, salah satunya Workshop Persiapan Perkuliahan dan Penyamaan Persepsi yang digelar oleh Prodi Kajian Film, Televisi, dan Media UPNVJ pada Selasa, 16 Juli 2024, bertempat di Laboratorium Diplomasi, FISIP UPNVJ. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memeriksa ulang rancangan kurikulum Prodi Kajian Film, Televisi, dan Media bersama akademisi dan praktisi di bidang Film dan Televisi.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan workshop adalah Ketua Prodi Film dan Televisi, FPSD UPI Dr. Hery Supiarza, M.Pd., serta Produser dan Sutradara WatchdoC Documentary Ari Trismana dan Edi Purwanto. Ketiganya tidak hanya bertindak sebagai narasumber yang berbagi pandangan tentang kurikulum film dan televisi dan lanskap media (khususnya dokumenter), tapi juga menjadi mitra dalam mendiskusikan dan memberikan masukan mengenai kurikulum yang sudah disusun oleh Tim Dosen Prodi Kajian FTVM.
“Mendiskusikan kurikulum seperti ini penting sekali ya, agar masing-masing Prodi dalam bidang yang sama bisa memetakan kekhususannya, sebab kan di setiap kampus yang ditawarkan berbeda walaupun mengandung nama bidang studi yang sama. Misalnya kami di UPI, karena Prodi Film dan Televisi di bawah fakultas seni, maka muatan kurikulum kami 80 persennya adalah produksi. Pada saat penerimaan mahasiswa baru kami menggunakan portofolio sebagai salah satu persyaratannya. Nah, di UPN, program studinya bernama Kajian, dan tentu itu berpengaruh pada muatan kurikulumnya,” terang Ketua Prodi Film dan Televisi, FPSD UPI Dr. Hery Supiarza, M.Pd. saat mengisi acara.
Di sisi lain, WatchdoC menguatkan dari sisi pelaku film (dokumenter) di Indonesia. “Kerap kali teori-teori film di kelas melupakan tahap distribusi film. Padahal film dibuat untuk apa sih? Pasti untuk ditonton kan. Prodi harus bisa membuat mahasiswanya bisa mengkaji model-model distribusi film alternatif yang membuat film dokumenter semakin dapat diakses banyak orang. Mengingat konten dalam film dokumenter selalu berkenaan dengan kepentingan publik, maka publik harus dapat mengakses film tersebut,” ujar Ari Trismana.
Kegiatan workshop ini mempererat relasi antara Prodi Kajian FTVM FISIP UPN “Veteran” Jakarta dengan Prodi Film dan Televisi, UPI dan WatchdoC yang sudah terjalin baik sejak masa awal proses pendirian Prodi Kajian FTVM. Kerja sama dan komunikasi yang terjalin baik antara akademisi bidang film dan televisi dari berbagai kampus serta dengan praktisi sejatinya tidak hanya mendatangkan manfaat praktis bagi Prodi Kajian FTVM UPNVJ yang baru berdiri, tetapi juga pada dinamika bidang keilmuan film dan televisi di Indonesia yang sudah seharusnya dibesarkan dan dihidupi bersama-bersama oleh mereka yang masih sesaudara dalam bidang keilmuan.